Cahaya Pelangi dari Surga
memang tidak memiliki perhatian, baik Emanuel ataupun Inggris selalu sibuk dengan dunia mereka. Hari ini Ingrid masih duduk di
tapan yang sulit diartikan. Memastikan bahwa perempuan yang sedang meneguk secan
a Eman
ngrid menoleh dengan memiri
ang berbinar. "Sudah lama tidak ber
menarik kursi yang a
mana Emanuel?" tanya Dharma de
gal karena mengal
erduka cita. Kapan
ya saat dia mendengar sua
sudn
p. Mendengar itu dia segera pergi dengan mobilnya menuju bandara, dengan masih berbicara dengan
hasia tentang an
saat di rumah sakit, Emanuel meminta aku merawat pelangi karena itu permintaan Sh
Emmanuel dan Sherena," sesal Ingri
smu harus mewujudkan keinginan Emmanuel d
" ulang
ama gadis i
angi Mekk
erasa pernah
ngan dipaksakan. Tidak baik untuk
atat hal-hal yang penting dalam hidupnya, itulah kekuran
imana tempat ti
hu, kami bertetang
. Aku ingin segera menjadikan dia seb
ekarang, aku masih
minggu depan. Kalau boleh aku memint
in pada Dharma untuk pulang lebih dulu. Dia bena
sekolah Cantika terus meledek Rubby. Rubby yang baru saja keluar dari kam
Halilintar! Dia itu kaya, tampan mana sudi sama elo yang de
napun, hanya saja aku tidak ingin dia mati karena sebuah
ikir gue ce
at tidak akan pernah mengejar cinta seorang pria
a maks
ahu!" sahut Rubby den
h temannya. "Jangan berbuat tidak-tidak deh, ingat
dengan mengibaskan rambut
akai pada semua pelanggan. Dengan sepeda merah muda, Rubby memasuki perumahan, tentun
eperti biasa akan lama mendapatkan jawaban. Rubby berdiri diambang pintu, menunggu cukup lama tapi tidak mendapatkan jawaban. Hari ini hanya ada Halilintar ya
embali mengganggu ketenangannya. Halilintar mem
idak elit! Pengemis saja d
ucap Rubby dengan s
itu tidak bisa dilakukan, karena selain harus menyetor uang pada pemi
y kembali menge
ak Halilintar m
iri membelakangi. Mendengar pintu terbuka, Rubby berbalik
ndur satu langkah saat yang berdiri
um sinis. "Ternyata selain jelek
menyodorkan baju yang sudah dili
puk. Sepeda Rubby yang di bagian belakang ada sebuah keranjang dan Halilintar menduga itu adalah baju-baju
k ibu Inggrid," ucap Rubby dengan ber
a mengeluarkan baju-baju yang di pack dengan rapi dan menjatuhkan ke lantai. Tidak berhe
mendorong Halilintar tapi tid
peda Rubby, lalu dia mengambil baju di tangan
m seberap
diantar itu telah kotor bersatu dengan tanah. Rubby berjongkok dengan memunguti baju-baju itu dan masukan ke keranjang dengan perasaan