Ranjang Kakak Ipar.
udah ada dokter yang menangani Jasmine. Aidan segera mendekat k
embahayakan kondisinya apalagi janin yang ada di dalam kandungannya," jelas dokter t
aan yang membuat nyawa Jasmine juga terancam, mendengar penjelasan dar
bisa merasakan bahwa saat ini wanita itu sedang menahan rasa sakit. Pandangan mata Aida
sang istri dengan begitu erat pria it
erawatnya dengan baik," ucap Jasmine. Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh sang istri membuat Aidan
seperti itu semua akan baik-baik saja," ujar Aidan. Jasmine terus saja merintih kesakita
di sana menatap sang adik ipar dengan tatapan yang begitu tajam. Pria itu benar-benar tidak men
bedaan yang selalu kedua orang tua kita lakukan. Tapi kakak mohon, kakak mohon
gan tangan adiknya wanita itu menatap ke arah
ada kalian berdua untuk berjanji. Ketika aku meninggal nanti kalian berdua harus menikah, dan merawat anak yang aka
tersebut membuat Jasmine menoleh ke arah sang suami. Terlihat dengan sangat jelas
tidak akan pernah menikah dengan wanita lain selain dirimu, kita ak
uster yang ada di sana segera mendekat ke arah tempat tidur Jasmine. Suster la
stri dan anak saya d
enyiapkan ruangan operasi. Kondisi Jasmine sudah benar-benar tidak bisa dibiar
*
ng terus saja diucapkan oleh mereka semua. Pikiran Aidan dan Ayudia saat ini sedang terbagi dengan keadaa
wanita itu saja membuat Aidan muak. Rasanya saat ini jika tidak ada kedua orang
ah ada banyak orang," ucap Dira. Wanita paruh baya itu kasihan dengan kondi
aknya yang sedang bertarung nyawa di dalam ruang operasi. Saat Ayudia ingin menjawab ucapan dari
ma!
ak
ng sudah dilakukan oleh sang mama. Wanita yang sudah melahirkan dirinya itu de
" teriak
ini, dia yang menyebabkan kondisi kakaknya sendiri seperti sekaran
i pada Jasmine adalah ulahnya. Sedangkan Ayudia hanya bisa menerima semua yang
ta tidak bisa menyalahkan Ayudia. Takdir y
k akan mungkin bisa seperti sekarang. Memang Ayudia tidak becus dalam merawat kakaknya, baru beberap
s!
yang membuat wanita itu, hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi. Sungguh ha
emosi, semua yang terjadi adalah takdir. Kamu tidak bisa marah dengan takdir yang sudah Tuhan berikan
ro. Dengan langkah gontai Ayudia lalu mengikuti kemana sang Papa mengajak dirinya pergi. Sedangkan Aidan yang m
dalam diri Anita segera mereda. Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi namun, semua sudah menjadi t