My [Secret]ary
etaris kalo gitu!" kesal Raya. Dia melontarkan semua k
dapi keadaan darurat. Kalau soal memperkenalkan diri saja tidak
dan tidak dilakukan sebagai pemimpin. Kamu tidak mengajariku." Raya terus marah-m
ka berdua saja. Bu Puji bilang Raya harus menunggu di sini sebe
emilih mengalah sedikit, sebab meneruskan per
ng Pak Prames padanya. Raya juga tidak pernah terjun ke dunia bisnis sebelumnya. Perempuan semacam dia
mbil sebuah paper bag berisi beberapa buku. Dibawa
t pun tidak peduli soal itu. Dia hanya heran saja, bagaimana mun
a masih menyukainya. Perempuan itu sudah terlanjur j
ik 'kan?" tanya Jevano seraya m
ari tangan Jevano. Dia mengintip isi di dala
an saja, Raya meminta Jevano mengajarinya cara menjadi pemimpin yang baik dan bukannya mengajar
n. Kamu bisa membacanya dan t
gi? Kenapa malah memberiku buku
emahami teori lebih dulu. Sudah kuliah 'kan
Nyebe
semua hal hanya berputar di sekelilingmu saja. Itu pelajaran pertama dari sa
menyampaikan kalau ruangan untuk Raya sudah
eri sedikit senyuman kepada sekretaris B
ternyata bisa tersenyum, tapi kenapa
anganmu," a
an Jevano, moodnya sudah hancur berantakan. Ditambah lagi Jevano bisa bersikap
ia bisa menyukai laki-laki it
an terbuka, Raya disambut oleh ruangan cukup luas dengan kaca jendela memenuhi dua sisi ruangan. Dar
engangkatan Bu Raya aka
ar jendela segera menoleh ke belakang
paikan apa yang di
amu boleh pergi," kata Raya. Kakinya melangka
jawab?" tanya Raya. Dia memanggil Jevano dengan sebut
adi pertanda bahwa Raya b
i pemimpin? Padahal aku sama sekali tidak memenuhi kualifikasi itu. Aku baru
enit lamanya berlalu dalam keheningan. Raya sampai membalikka
aja? Tidak ing
yaan itu hanya bisa
ya. "Aku juga tahu, maksudku
ng itu. Siapapun yang terpilih menjadi pemi
k begitu paham dengan kalimat Jevano. Set
rga besar. Segalanya dijalani karena tu
memperhatikan wajahnya yang tetap datar.
kasih. Aku akan
n lupa bac
gan sendirian. Perempuan itu bahkan tak sempat bertanya mau ke mana Jevano. B
*
yang didapat ada tanggun
dia. Entahlah, dia mulai terpikirkan tentang bagaimana menjadi pemimpi
memahami apa yang tertulis di sana. Sesekali Raya mengecek j
Raya menatap lama pintu ruangannya, berhara
membayangkan Jevano datang. Senyum Raya sudah mengembang, dikiranya J
embawakan makanan, tadi Pak Jevano me
tkan dahi. "Di
urusan, jadi tidak bi
Kenapa dia masih saja sibuk padahal Raya ada di sini?
h banyak ya." Raya tersenyum ke
ofa dekat meja yang sudah ditaruh makanan ole
anti kalo u