Demi Ranjang Panas
ng petugas membuka pintu mobil bagian belakang, kemudian mempersilakan Elena masuk dan duduk di dalam m
g s
, saya akan mengantar kalian berdua ke ho
Hendrik tersenyum puas sudah diperla
ng dikendarainya ini akan sampai dengan lama, bahkan ia berharap ada sebuah kemacetan agar dirinya bisa samp
ampak lenggang, dan artinya mereka akan
asa sesak menjadi air mata. Namun, kalau pun ia harus menangis acara pernikahan akan tetap berjalan. Selain itu, h
ng bisa menikahi lelaki kaya seperti Darel. Walaupun untuk men
ngnya dengan lepas. Menimbulkan suara, meskipun
p – siap dan jangan terkejut, karena suasana di hotel nanti a
engantin yang sudah dipakai. Entah gaun itu akan menjadi rusak atau tidak, El
ah malu dengan melakukan hal yang aneh. Kalau kamu ingin ayah
ban, Elena han
h bilang nggak? Kenap
Elena deng
Hendrik semb
*
elas. Bangunan dengan warna coklat itu membuat Elena terkesima seketika. Banyak mobil mewah yang ter
sampai Tua
ktu yang lebih tepat. Pria yang semula duduk di depan turun untuk memb
n kemeja dan jas hitam yang menyambut keduanya. Kali ini bukan tatapan sinis atau kebenc
esar sudah menunggu di dalam seja
a gunakan tidak tersangkut. Beberapa penjaga
i." Salah satu penjaga mengarahka
arpet tebal yang dihamparkan begitu saja. Membuat langkah Elena yang seharusnya bunyi karena sepatu heels s
ee
ar sudah menanti di atas panggung, bersiap untuk mengikrarkan jan
i wanita, seluruh mata itu hampir
dari kejauhan sudah terpeso
dampingi dengan Tuan," ujar seora
engan ayah? Say
perintah dari bos besa
an. Ia kagum sekaligus heran. Padal Darel bukanlah pria muda lagi, tetapi ia bisa
ntanya secara paksa untu menggande
ang mengantarnya. Sebuah bucket bunga ia terima secara mendada, pember
akhirnya mempelai wanita sudah bersanding dengan mempelai pria. Hendrik yang telah selesai mengantarkan El
nggema di dalam ball room itu. Seluruh m
Elena dan Darel diminta untuk ber
rjalan, dan kelopak bunga pun bertaburan di atas kepala keduanya. Akhirnya dengan perasaan penuh terpaksa, Elena m
adi istriku, gadis
n pria tua itu. Ia merasa geli sekaligus i
melihat kita. Lakukan saja peranmu dengan baik." D
ra tamu undangan yang ramai membuatnya kaku seketika. Apalag
, iringan musik semakin meriah dan taburan
berbalik badan melemparkan bunga kepa
r bunganya,"
tan dan tawa semakin terdengar jelas, tentu saja para wanita single di acara pernikahan itu
pria yang selama ini berjasa membesarkanny