icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Demi Ranjang Panas

Bab 3 Dilarang Mengeluh

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 09/07/2022

ini, ia duduk menghadap cermin dengan beberapa

Soalnya Om Darel menyerahkan konsep mak

t nikah, jadi mau saya di make up

ih tau ya ke kamu, menikah itu seumur hidup sekali. Siapapun itu j

duduknya untuk mengambil ponsel beserta earphone. Dari pada mendengark

iri kamu sendiri baru nasehatin orang!" seru Ele

L

ngin menikmati paginya. Seorang lelaki

iap. Lihat ayah, sudah siap sejak pagi buta. Kamu itu akan men

aku juga nggak sudi meni

u harus kamu jalani sekarang!" teriak Hendrik. Lelaki itu meni

Kalau saja ia punya mesin waktu, mungkin gadis itu akan melewati fase ini. Bahkan mungkin ia

wajahmu ke cermin. Pernikahan ini sudah jadi

erti wanita itu. Elena hanya menatapa dirinya di depan cermin

apapun untuk pernikahan ha

terserah kamu aja. Saya juga

nya terserah aku aja ya mau

yang kini sudah m

tapi juga mewah. Pasti nanti kamu akan terlihat cantik dan tentunya Om Darel pun akan terpesona dengan ha

uk lainnya yang dibutuhkan di wajah calon pengantin itu. Tak lupa ia membuat alis dan membingkainya, serta memberikan eyeshadow d

buat sanggul di kepala Elena. Gaya rambut chignon sangat cocok untuk rambut Elena yang panjang dan bervol

i," ucap pri

ya di depan cermin. Ia merasa bahwa

untuk memastikan ternyata pantualn perempu

cantik itu, sembari meletakkan jema

kui bahwa hasil riasannya sempurna,

akai gaun pengantin yang sudah dibelikan D

karang kamu pak

eh pria cantik itu. Ia sudah bisa menebak bah

t cantik dan anggun saat menggunakan gaun itu. Untuk pertama kalinya, Elena menuruti apa yang diperintahkan oleh pe

r seperti putri di dalam dongeng. Sayangnya, bukan pangeran tampan yang akan menik

ambil gambar kamu

memotret Elena. Ia mengarahkan gaya agar Elena t

ik, 1 2 3, o

ntik, siap ya. Aku po

il foto tersebu, si pria

aya ke tua bangka it

pain juga aku kirim foto ke dia, nant

ucapan

mbayangkan malam pertama calon pengantin yang ada di ha

anti cantiknya bisa hilang, lho!" uc

wajah dari pria cantik

*

L

rik kembali membuka pintu untuk memastikan apak

inya. Lelaki itu sama sekali tak mengedipkan kedua matanya

cantik sekali," puji

i cantik," balas pria cantik yang sedang

ekik Hendrik dengan tatapan sinis, kemudian

siap,

ab putrin

kita dengan mobil. Setelah dia selesai mengemasi

, ho

sama Darel! Nggak usah banyak protes, laku

dak punya pilihan, selain menjalankan perannya dengan b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sentuhan Membangunkan Hasrat2 Bab 2 Pengantin Pemalas3 Bab 3 Dilarang Mengeluh 4 Bab 4 Acara Melempar Bunga5 Bab 5 Jangan Berdrama6 Bab 6 Pertemuan 7 Bab 7 Malam Pertama 8 Bab 8 Kejatuhan Durian Runtuh9 Bab 9 Panggilan Sayang10 Bab 10 Masuk Ke Dalam Neraka11 Bab 11 Nyonya Muda12 Bab 12 Senjata Makan Tuan13 Bab 13 Memiliki Teman14 Bab 14 Malam Pertama15 Bab 15 Ungkapan Mutlak 16 Bab 16 Tidak Bisakah Kau Mencintaiku 17 Bab 17 Rencana Yang Kembali Terganggu18 Bab 18 Sedikit Salah Paham 19 Bab 19 Kepulangan 20 Bab 20 Teh Panas Untuk Hati Panas21 Bab 21 Rencana Cerdik Elena22 Bab 22 Sentuhan Elena23 Bab 23 Pagi Yang Gaduh24 Bab 24 Kesepakatan Penawaran 25 Bab 25 Di Patahkan Keadaan26 Bab 26 Mengenali Informasi 27 Bab 27 Mengejar Waktu28 Bab 28 Gadis Berhati Malaikat 29 Bab 29 Kesan Berharga 30 Bab 30 Rencana Cerdik 31 Bab 31 Tekad Yang Kuat32 Bab 32 Special Dinner 33 Bab 33 Hati Ke Hati34 Bab 34 Rayuan Boy dan Lany35 Bab 35 Rencana Awal36 Bab 36 Kepulangan Boy dan Lany37 Bab 37 Sandiwara di Depan Ayah38 Bab 38 Alibi yang Mulai Terungkap39 Bab 39 Menu Sehat40 Bab 40 Nyanyian Bahagia 41 Bab 41 Pertentangan Hati42 Bab 42 Cara Yang Salah43 Bab 43 Timbangan Pengundang Masalah 44 Bab 44 Merayu Untuk Menyerah45 Bab 45 Efek Samping 46 Bab 46 Over Dosis47 Bab 47 Memanfaatkan Situasi 48 Bab 48 Masa Lalu Yang Singgah49 Bab 49 Sweet Kiss50 Bab 50 Sedikit Cerita Di Masa Lalu 51 Bab 51 Sedikit Perubahan 52 Bab 52 Dokumen Laporan53 Bab 53 Dinner Yang Berantakan 54 Bab 54 Gangguan 55 Bab 55 Perasaan Tidak Menentu56 Bab 56 Permintaan Maaf 57 Bab 57 Bertengkar Dengan Hendrik58 Bab 58 Bersama Frank59 Bab 59 Ada Apa Dengan Frank60 Bab 60 Kecurigaan Kepada Frank61 Bab 61 Masih Marah62 Bab 62 Keponakan Matre63 Bab 63 Bertemu Vivian 64 Bab 64 Kebencian Boy65 Bab 65 Tidak Dihargai 66 Bab 66 Kabur67 Bab 67 Rengekan Darrel68 Bab 68 Drunk69 Bab 69 Kesempatan Vivian 70 Bab 70 Kejadian Sial71 Bab 71 Meluruskan Kesalahpahaman 72 Bab 72 Masa Yang Lalu-173 Bab 73 Pertengkaran 74 Bab 74 Menceraikan Vivian75 Bab 75 Perdebatan Sengit 76 Bab 76 Janji Darrel77 Bab 77 Pelarian Elena78 Bab 78 Amarah Darrel79 Bab 79 Keputusan Yang Adil80 Bab 80 Menyewa Orang Pintar81 Bab 81 Kembalinya Lany Dan Boy82 Bab 82 Ulah Jahil Elena83 Bab 83 Bangga Kepada Elena84 Bab 84 Terkejut Berkali-kali 85 Bab 85 Rencana Lany86 Bab 86 Dokter, Pengacara, Sutradara 87 Bab 87 Gejala Stroke Ringan88 Bab 88 Lelucon Yang Tidak Gratis 89 Bab 89 Jika Bukan Aku, Siapa Lagi 90 Bab 90 Berat Bagi Darrel91 Bab 91 Berdebar Sampai Pagi92 Bab 92 Keresahan Elena93 Bab 93 Sarapan Spesial94 Bab 94 Sulit Mengakui95 Bab 95 Nostalgia 96 Bab 96 Cemburu Tak Bertepi97 Bab 97 Marabahaya98 Bab 98 Surprise 99 Bab 99 Hukuman100 Bab 100 Benalu Sampah