PENGAKUAN ANAKKU
AKUAN
gi
s lantai, bahkan mainan Hamdan banyak yang terserak diatas meja ruang tamu. Aku jal
mau tahu, Mas harus bujuk Mbak Rissa untuk membawa pulang B
.
sa itu besar. Masa cuma bayar gaji Mbak Narti
.
k Narti pergi, badanku sudah pegal-pegal sakit
.
ng sengaja memecat Bik Narti. Dia pasti iri kan dengan kecantikan aku,
inggal Bik Narti dia langsung kalang kabut. Padahal sebelum tinggal disini
nganku, setiap hari bertempur dengan segudan
tuk menaiki tangga masuk kedalam kamar. Rasanya
mati setiap tetes air yang menyentuh kulit tubuhku. Sudah lama a
aktu untuk kesalon. Sudah lama sekali r
senyum, saat melihat a
ergumam lalu melan
gan tatapan genit. Aku hanya tersenyum, mengambil
dah, apa aku
yama dengan gaya yang aduhai. Jakun itu terlihat naik t
... jij
" ucapku seraya menghindar lalu membuk
. Hella menoleh, memperhatika
wabnya sambil mengocok telur didalam mangkuk. A
udah laper." aku tersenyum manis. Hella han
Hella menghela nafas, menghapus keringat dikening
terlihat kesal. Aku tersenyu
ini. Seperti kapal pecah." u
ikan langkah saat ingin
u tidak mau rumah ini kotor dan berantakan." ucapku. Raut Hel
sayang." aku meng
umah. "Kita makan bakso di gang sebelah yu
jika aku masih perhitungan dengan urusan perut. Aku tidak sepelit itu. Biar saja mereka ma
epuluh menit berjalan kaki, sepanjang perjalanan banyak
us rumah sama Dedek Hamdan. Setiap hari marah-marah ter
sama Ayah tidak?" aku meng
ab Dila sambil memaink
masih,
ung tidur, Mah. Jadi tidak
ini menjadi kesempatan yang baik untuk mereka
arus mema
cap penjual bakso d
, Mas."
ak?" tanya penjual bakso. Alisku
n bakso sama perempuan bawa anak. Ist
embulat dengan hat
akso tanpa izin dariku. Benar-benar t
gsung kembali pulang, langkahku
kenapa
di terlonjak kaget, pun dengan Mas Rud
kamu,
*O
dah subcribe aku uc
u di setiap bab nya. Buat yang be
hang