icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PENGAKUAN ANAKKU

Bab 2 02 - Mengatur Rencana.

Jumlah Kata:1185    |    Dirilis Pada: 29/06/2022

nte. Kata Ayah, dikulkas stok susu habis. Padah

g terasa berdenyut-denyut. Kusandarkan tubuh yang begi

da

eka mengkhianatik

embuat kepala semakin berdenyut-denyut. Kepa

Dila bicara begitu lugas, tak ada tekanan atau kebohon

. Ada

wajahku. Wajah ini terasa begitu

?" Dila menempelkan tel

badan." ucapku dengan tubuh menggigil

namun, hati seakan tidak sanggup. Aku begitu

s berpikir dengan jernih. Ucapan Dila tidak bisa aku telan dengan mentah, jika memang

payah, kedua tanganku tera

lurus, agar Dila berfokus melihat

anak perempuan pem

Tante sedang pijit-pi

ng, wajah polosnya

. aku bica

u

anjang. Bagaimana mungkin Di

rlah, L

rapa, sayang?" tanyaku sambil memasang s

telunjuknya dibibir, matanya

erapa

hu, Mah."

ar, menggigit bibir me

. Bik Narti, kenapa

ante minta pijit sama Ayah,"

Mah. Sholat. Terus nyi

tanyaku. Dila men

masih terlalu kecil. Sulit

pintu kamar terbuka pelan. Hella masuk ke dalam kamar deng

ntah mengapa aku

mengikut hawa nafsu. Ingin sekali aku

hku. Wajahku menegang, aku ingin memaksakan seny

erjalan dengan langkah berat,

nya. Hamdan memegangi tangan Hella, perlahan bangun da

, mencium dengan gem

k Bunda." uc

apapun melihat kebahagiaan mereka. Wajahku

sudah cantik. Ayok kita jalan-jalan," tang

luar rumah, kebetulan ditengah-tengah gang ada lapangan besar. Ibu-Ibu penghun

ing Hella mengkerut,

ampangnya, pengakuan Dila tentu saja me

u dibeli." ucapku. Hella menyunggingka

lla tersenyum kearah anakku. Aku hanya mema

nar-benar ular berkepala dua. Awas saja jika aku men

r Ib

uat, gigiku bergelu

a, Mah?" Dila m

eli ice cream." ucapku

*O

makai lipstik walau hanya didalam rumah. Berbeda dari yang aku

na sih?" ucapku saat melihat Bik

m lalu kembali dud

l air mineral dari dalam. Aku duduk tepat didepan Bik Narti, Bi

lah meneguk air dingin itu,

jawab Bik Narti, lalu m

kit, menaruh piring bek

anyakan." ucapku begitu melihatn

tegang, cenderung takut

ya ada y

nganggapnya keluarga sendiri, pun dengan Bik Narti selama ini dia terlihat santai da

an suara tenang. Bik Narti yang semula menunduk

yaku dengan wajah datar. Bik Narti nampak terk

ya Bik Narti sambil m

sedakap dada. Bik Narti

k cerita, Bibik ad

kaget, menggele

al

Neng." ucapnya dengan suara pelan,

njang, menyenderkan t

aku datar. Sejujurnya ak

dua bulan tidak bisa jalan, dia butuh obat dan berobat. Anak-anak pun masih kecil, jika Bibik tidak kerj

an Mas Rudi yang menyarankan

an membongkar rahasianya. Tapi sek

k bagian dari keluarga. Bibik tega menutupi semuanya

kepala, air mata menga

semua bukan sepenuh

ikan ini semua." ucapnya sambil sesegukan. Tak ada sedikit pun rasa

semakin menangis tersedu-sedu. Aku tahu

fkan Bibik." ucapku setel

kan sesuatu untuk menebus kesa

gar Neng Rissa kembali percaya sama B

ma yang harus Bibik

mengangguk tegas saat a

*O

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka