Cinta Pertama Mr. Eros
awan yang seputih kapas, tak terasa entah sejak k
indah, malah
at, memaksa masuk menembus jendela dan pin
t tanyakan hal ini pada wanitanya yang kala itu masih rem
agar tak mengganggu si empunya saat menggoreskan pensil juga ik
ana susahnya aku untuk
haya matahari menembus masuk ke kamarku dan hal itu tentu saja akan mengusik tidurku." I
ngagum rahasia si nona muda, hanya mengangguk membenarkan ucapan gadisnya
*
an tak ada habisnya menggen
a cengeng, bukan pula pria y
sejak ia kecil. Kehidupannya tak pernah muda
g lemah seperti ini membuatnya merasakan sakit
a sakitnya padaku saja?' batinnya meraung, memohon pada
aku sudah berteman denga
Eros bahkan meragukan ucapan dokter yan
bisa saja karena kelelahan atau mungkin sedang stress karena mem
tirahat total dulu hingga pulih. Namun jika karena banyaknya pikiran, sebaiknya Anda menjadw
ungan!" geramnya saat me
lognya sambil berjalan mondar-mandir di depan pintu kaca yang menghadap lang
seingatnya baru saja tiba, mendadak kini pe
ekali berpelukan bersama Nella
ngkat namun tetap saja tak pernah meng
tanpa pamit, tapi mengapa sepasang netramu mas
i di satu sisi saja, sebab penghuninya tak ingin saling berjauhan. Leb
hkan kepergian senja yang, manik matanya
ayang... kamu pasti bisa. Ayo sayang
*
ng tak lagi asing baginya meski suara itu telah lama meng
ai karena tak harus terbebani memikirkan bagaimana nasib hidupnya sete
ya. Sepertinya cahaya itu ingin menembus netra terpej
itu hingga ia sampai di ujung jalan dan samar-samar mendengar suara Eros yang
ros yang tengah menunduk, mengecup punggung tangannya berkali-kali,
egitulah yang bisa ditang
a sedikit tersentuh me
pria itu?' tany
ngat lama ia buat
ya ingin... apakah boleh?' tan
pada akhirnya ia mengikuti kata hatiny
*
i wanita yang terus ia genggam
. sayang,"
engkuh tubuh lemah wanitanya la
sak. "Syukurlah, akhirnya kamu sadar sayang,"
nolakan da
t seperti ini. Juga tubuhnya masih sangat lemah jika harus berdebat deng
*
nampaknya menduk
ghiasi langit. Hingga tak ada lagi istilah malam kelam
a di tempat ini adalah sumber utama kebahagiaan
sa keterpaksaannya berada di temp
ang merancang tempat
h Eros berdasarkan goresan-goresa
ih mengamati halaman belakang
bisik Eros ketika tanpa permisi
ella, "Apakah sudah c
sepertinya sudah cukup," jawab Agne
embutuhkan pelukan hangat d
sangka hari ini banyak sisi da
gga kini posisi kedua
an sebesar ini kau buat dari desai
mu percaya," jawab Ero
gat manis menghia
in yang dulu kubuat
r Agnella. Ia ingat jelas
u melihatnya
n napas yang begitu menggoda iman Eros yang memang mudah go
oleh, dengan
mengerucutkan bibi
gera melahap habis bibir merah muda y
annya dia? Mengapa setiap tingkahnya terli
erpura-pura melirik jam
hmu masih lemah, aku pun cukup lelah d
mau kan?" tanya
nita itu mengangguk pasrah dan se
h kecil telah ia buka untuk Ero
ya, atau akan menghancurkan kehidupan sem
*