TestPack Di Tas Sekolah Anak Lelakiku
TAS SEKOLAH
A
MA
lesai ganti pakaian, aku mengirimkan pesan pada Mas Ardi, mengatakan jika aku akan pergi ke rumah Mbak S
Aku menertawakan diriku sendiri.
an dari rumahku ke rumah Mbak Syifa tidak terlalu jauh jika menggunakan kendaraan pribadi. Dua puluh me
iasanya, dia adalah sosok yang selalu ceria dan murah seny
engedarkan pandangan mencari soso
obat tidur di minumannya tadi, Nathan udah ceritain semua
orang yang tidak pandai menyem
gak habis pikir
ah mimpi buruk. Rasanya tidak sanggup mendongak
minta kalian buat dateng bicarain soal masal
ja, Mbak," ja
bahkan aku yang bukan orang tuanya saja cemas dengan masa de
jika Mas Ardi sudah tidak peduli dan t
menjelaskan semuanya, dia bersedia menema
aja aku sudah gugup. Aku takut jika Nathan akan kembali dipukuli oleh ayahnya Kayra. Aku melirik Nathan yang duduk di bangku belakang, dari
rgi kesana. Karena Nathan ternyata tidak tahu di mana ru
ak menyadari jika sudah sampai didepan rumah Kayra,
erapa kali dia dan teman-temannya yang lain memang pernah datang ke rumah untuk mengerjakan tugas bersama Nathan. Nathan dan Kayra berada dalam satu kelas, mereka seko
tuturnya dengan senyum
umumnya. Jika saja kabar itu datang setelah Nathan dan Kayra me
g ini berdegup sangat kencang saat melihat ternyata Ayahnya Kayra ada
anya. Derap langkah kaki membuatku langsung menoleh. Lel
ki itu dan sorot matanya yang tajam menusuk. Aku bahkan tidak berani menatap manik
k Syifa. Aku sebagai Ib
enti sekolah dan cita-citanya? Aku tidak b
mana d
memotong perkataanku. Aku mem
sekarang masih sistem daring. Jadi i
a sekarang adalah menikahkannya. Suara bel berbunyi, Kayra jalan untuk m
an menikahkan mereka,
ke dalam kamar, entah untuk apa. Suasana hening seketika, aku ti
ahnya Natha
.. sua
unanya kita terus marah toh waktu tidak akan bisa diputar kembali. Tugas kita sekarang
nakan baju yang lebih tertutup. D
bisa memaksa Mas Ardi. Sudah dicoba untuk menghubunginya tapi tidak diangk
lah selesai ijab kabul. Ayahnya Kayra meminta kami untuk membawa Kayra, karena Kayra sudah menjadi istri
ntuk mengantar kami langsung pulang ke rumah. Tidak mungkin aku membiarkan Nathan dan Kayra tingga
mengerti," pesan Mbak Syifa sebelum dia
yang nanti bicara pa
than pergi ke belakang rumah, entah apa yang akan dia lakukan. Setelah memberikan makan pada Kayra, aku menunggu Mas Ardi pulang. Suara mobil membuatku langsun
reka kesini?" ta
mbung