TestPack Di Tas Sekolah Anak Lelakiku
TAS SEKOLAH
A
MA
sudah membaca pesan
. Aku tidak ingin anak itu
alah untuk saat ini. Jika bukan di sini di mana Nathan akan tingga
mohonku sambil menggenggam tangannya
ku gak bisa toleransi kesal
pa kamu
sampai aku matipun, dosanya akan terus mengalir padaku, meskipun aku mengatakan ingin memut
gai imam. Dia juga ikut menanggung dosa yang dilakukan istri dan anaknya. Dengan cepat
putraku masih kecil saja, jika nakal Mas Ardi tidak pernah sekali pun membentak atapun mencubitnya. Terlih
Masalah ini menguji kita," ucapku sambil terb
uhnya bergetar. Kita harus sama-sama menguatkan, bukan semakin melemah karena
*
than dan Kayra sudah duduk di kursi me
dulu. Ibu mau ke k
s sajadah dengan al-quran di tangannya. Bibirnya bergerak
an mengalihkan pandangannya pad
luan aja," tuturnya lalu melanjut
menutup pintu dan menghampiri
diem? Ayok m
ku hanya menanggapinya dengan senyu
iar sehat," pesanku sambil men
ante,"
au kamu butuh apa-apa bilang sama ibu. Jangan sungkan, ini
keheningan, hanya dentingan se
*
adaku ingin puasa. Aku baru mengingat jika sekarang
ng sedang muntah membuatku berjalan ke arah sumber suara. Aku membantu denga
Bu," ke
nti aku harus membawanya untuk memeriksakan kondisinya ka
uru kamu kalau kamu sakit jadi gak bisa ikut
a sakit dan tidak bisa ikut daring. Aku bahkan tidak bisa membayang
dibawa ke dokter aja?" tany
ng tidak selera makan. Besok Ibu bawa Kayra buat periksa," jelasku. Nathan mengangg
dak menyuruh Nathan untuk keluar dari rumah ini. Dia ju
meminta izin untuk memakai motor.
ng kamu mau ke
jawabnya. Aku mengambil kunci di d
angnya agak sore. Assalamualaikum." uja
isa melakukan hal jauh seperti ini. Pengaruh perga
*
ngi tapi tidak dia angkat. Aku merasa cemas, dia tidak pernah keluar sendiri apalagi sam
lu protektif pada anak laki-lakiku yang sudah remaja. Padahal anak s
an pintu diirin
ualaikum
mbukanya. Wajah Nathan terlihat sangat lelah,
Nak? Kenapa baru pu
memberikannya pada Nathan,
i jangan marah
atakan! Kamu dari mana dan kenapa p
rja, Bu,"
i? Ibu gak denger suar
isana gak ada tukang tambal ban makanya Na
Dari gerbang perumahan ke rumah ini bisa
a, Nak? Ayah masih bisa menye
an termasuk uang sekolahnya Nathan yang harus menanggungnya, Bu. Nathan
idak berpikir sampai kesitu. Saat ini Nathan berstatus sebagai
ri keringat itu. Tak terasa cairan menggenang di pelupuk mataku, tidak ing
Nathan,
diri ini tidak bisa lagi untuk membend
bisa menjadi Ibu yang baik buat kamu. Didi
mbung