icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Mertua Awal Pembawa Petaka

Mertua Awal Pembawa Petaka

icon

Bab 1 Perselingkuhan Yang Terbongkar

Jumlah Kata:1276    |    Dirilis Pada: 15/06/2022

a

kuliahku–soalnya tidak biasanya ia mengirimkan pesan, Rism

lo. Nanti lah, balik dari M

an? Aku masih menunggu unduhan foto yang dikirim oleh Risma. Mata ini seketika memb

elinganya di perut buncit seorang wanita. Wajah lelaki yang sudah empa

lancar. Minta doanya dari semua aga

s setelah membaca bubuha

na

nya yang masih kuliah. Tidak ingin menduga-duga aku langsung meng

mana foto ini,

sannya Nyokap gue. Masa lo lu

emukan status ibu mertua. Bahkan tidak pernah s

menyembunyikan status

gkat, menghubungi ibu mertua juga tidak bisa. Tidak hab

u langsung

ar di rumah Ibu mertua saya ad

u Kanaya, ya? acara tujuh bulanan

ika, lututku lemas tidak bisa

Apa Mas Lukman melakukan ini karena aku tidak kunjung ha

i aku langsung mendatangi rumah ibu mertua untuk memastikannya sendiri. Sayang, peke

ini? Tidak cukupkah Engkau

*

ya perlahan, mencoba untuk tenang mes

calm,

ilakukan saat ini. Menyeret langkah untuk masuk

sebagai seorang asisten pribadi tidaklah mudah, apalagi a

jangan salahkan saya kalau gaji kamu bu

gimana nanti." Aku memelas di hadapan wanita paruh baya yang

ami sangat dekat, Bu Margaretha sebenarnya tidak seperti yang orang bilang. Mereka mengatakan jika Bu Marga

, mengikuti kemanapun beliau pergi. Bahkan ke luar ne

bertanya kembali, jemarinya dengan lincah men

9 pagi baru ada meeting

profesional. Tidak ingin membuat beliau kecewa

kman, biarkan saja mereka menghabiskan sisa waktu mereka sebelum kepulanganku. Raca cinta, tulu

Baru saja Mas Lukman berada di puncak kesuksesannya. Ia tidak t

Margaretha tidak memintaku untuk menemaniny

membasahi pipi, hati ini seperti diremas

*

aku dan Mas Lukman. Bukan hanya Mas Lukman, aku saja sangat menginginkan kehadiran bua

an berat ke arah pintu. Merogoh kunci yang tersimpan di dalam tas, baru saja tanganku

bilang-bilang sih? Mas 'kan bi

n buat kamu, Mas," ja

i menyapu seluruh sudut, tapi tidak melihat kejanggalan. Apa Mas Lu

libur Ibu suka main kesini." Menatap Mas L

i jalan-jala

menge

u kemarin dia telpon aku, bilang ka

ku, kuliah di Jakarta. Pulang ke Surabaya saat ada libur panjang saja.

emilih untuk ke kamar mandi. Membersihkan diri s

*

elah Mas Lukman yang terlihat

eruku membuat lelaki berlesu

apa?" t

si duduknya meng

ercetak di wajah manisnya, yang biasa sukses membuatku terp

layar ponsel dengan foto tangkapan l

ak, ia kembali m

... i–

perkataannya yang kini terhenti. Aku ingin

ya anak. Aku akan berpisah dengannya setelah melahi

gampang sekali ia bicara seperti itu. Aku tid

i rela meminum ramuan yang sangat pahit itu setiap hari. Rutin olahraga di sela kesibukanku. Semua cara sudah dilakukan, medis maupun non medis. Kamu anggap apa perjuanganku itu?Jika memang kamu mau punya anak, kit

mua amarah yang sempat terpendam. Mas Lukma

, kalau program program bayi tabung. Mas gak punya biaya u

rogram bayi tabung. Ah ... sudahlah! Percuma ngomong sama kamu, s

Melirik Mas Lukman yang masih bungkam.

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka