icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Obsessed With You

Obsessed With You

Penulis: Butterfly
icon

Bab 1 Oh Damn Darling!

Jumlah Kata:2047    |    Dirilis Pada: 14/06/2022

pat kita kedatang

nting tak lama lagi bertandang ke rumah mereka. Ica tak ingin mendapat

yang tadi kita beli,

berisi pakaian cantik agak terbuka, sungguh cantik sekali. Cindy yan

Ma?" todong C

jangan kira aku tidak tahu Mas Wijaya sering membelikanmu

t mamanya menitahkan masuk dan bersiap. Cindy kembali ke

Kak Emira," keluh Cindy dengan mata berkaca-kaca. Dia memang tidak bi

k dan mandi sambil berpikir kira-kira baju apa yang akan ia kenakan nanti. Cindy menepis rasa sedihnya

kamu? Bantu m

esai siap-siap!" Cindy ba

k tidak berguna ini meman

ari tadi s

elak Cindy keluar dari kamar tergesa melewati Ic

i dalamnya masih sibuk berias diri sedangkan dia malah harus repot mengurus makanan d

bok," tanya Cindy menuju wastafel lalu mencuci t

h mama sur

O

sekali ibunya meninggalkan dunia sebelum bisa merasakan masakan buatan putri cantiknya. Mengingat itu Cindy hanya bisa tersenyum pahit,

besar tempat biasa mereka makan, Cindy mengambil pot panjang terbuat dari kaca kemudian berlari kecil ke t

ah diisi air lalu pot itu diletakkan di tengah-tengah meja. Cindy menepuk-nepuk

akai make up tipis masih sempat. Cindy melesat kembali ke kamar dan m

ggu lalu. Cindy mengambil alat make up, mulai memoles wajahnya yang cantik. Menambah

rapi itu menunjuk cermin sambil terkikik geli. Tampaknya dia lupa

ndy beranjak dari kursi berjalan menuju jen

ma Mama tunggu." Cindy tersenyum cerah

hanya menggelengkan kepalanya, menuruni

tri dan seorang pria tegap. Emira dengan lagak genitnya mengulurkan tangan ingin bersalama

t," decih Emira sa

u begini adanya," uj

dah lama berteman akrab dengan Wija

u besar

lihat koleksi antik rumahnya. Mereka berdua ta

ini seolah menjaga jarak darinya. Emira merengut kesal sambil

amunya ud

nuruni anak tangga dengan anggunnya, gadis cantik itu tampak mung

bung Cindy

berapa detik ketika bibir keduanya tak sadar membentuk senyum

, ke si

mata. Cindy agak kecewa tapi dia segera menormalkan ekspresi. B

an Emira duduk bersebelahan, di depan mereka Ica dan Wanda-ibu Devano-tengah berbincang soal tas branded yang baru

li rasanya duduk di sebelah orang tampan seperti Devano. C

engan alis naik sebela

aaf, Kak Devano boleh duduk di sini? Trus Kak Emira duduk di kursi Kak Deva

irnya menahan geli, apa gadis ini ta

sedari tadi dia diam saja. "Kamu tidak nyaman duduk d

kok, Kak. Anuu emmm Cindy aga

ak suka, Cindy langsung menunduk sedang

nya," sambung Emira memasang wajah mani

" tanya Devano penuh selidik,

kat kepala menunjukkan senyum canggung yang dibalas senyum miring Deva

aby," bisiknya sambil meniup pelan telinga gadis di sebe

nya kalian mulai dekat," ledek

melirik putranya. Devano balas melir

ekali Di, putramu sudah dewasa bisa cekcok

pan, dia membanting pelan alat makanny

Cindy tahu kakak tirinya ini pasti tertarik pada pria di sebelahnya. Cindy sudah be

o yang bersikap santai mendengarkan ocehan di depan. Cindy mendadak sesa

Devano melirik tajam. 'Apa-apaan kok dia yang marah sih,' sambungnya masi

nget," keluh

tusias, mencicipi tiap hidangan di meja makan, ia terse

siap membuka

dai memasak," potong Ica mengerling kesal pada anak

natap Emira berbinar, tatapannya berpindah ke gadis yang dud

ndy

gunya di depan pintu karena takut terkunci saat pulang larut," potong Ica lag

nya, Ma," lirih Cin

tahu betul papanya selalu memantau. Malah Emira yang sering ke bar, pulang

ama yang diciptakan dua manusia tak tahu diri di depannya tapi Devano diam saja. Dia mengusap punggung tangan kiri

o melepas genggamannya. Piring Devano masih kosong Cindy b

kan nasi dengan porsi sedang, Devano

ja." Devano menga

asanya juga angkat kaki tiduran di sofa," sind

sampai dia kelepasan membuat orangtuanya malu walau sebenarnya di sini dia yang dipermalukan.

ra hendak mengautkan daging untuknya. "Caramu mengambil lauk kaku sekali, a

evano memang agak ceplas-ceplos a

akanan. Dia tersenyum bangga ketika makanan masuk ke mulut, se

hal tentang bisnis, berbeda jelas dengan Cindy yang sibuk dengan dunianya sendiri

eleng, 'Astaga Devan,

manis, sangat manis. Aku seperti

p mata jernih Cindy, mata yang menyorot teduh dan polos itu sedikit mengguncang hati Devano. Pr

berujar pelan, sangat pelan samp

ang lebar seakan ia paham betul topik yang tengah dibahas, kadang gadis itu memotong ucapan Win

? Di belakang ada taman loh," kode Ica a

an pergi dengan dia." Telun

Cindy membawanya ke wastafel untuk cuci tangan. Cindy menurut saja tanp

ama nyuruh

enebar senyum tipisnya lalu menar

get megang-megang tangan

u tahu a

au

angan Cindy yang masih ada di gen

loh Kak, perdana nih ada yang bilang tangan

tangannya tapi Devano tetap mengg

tkan langkah membiarkan Cindy ber

ga boleh ya?" S

hun, k

, 19

lan Cindy membuat gadis itu

tatkala Devano makin mend

mn dar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka