icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsessed With You

Bab 2 Late Night Talk

Jumlah Kata:2113    |    Dirilis Pada: 14/06/2022

tumbuh subur, tiap tangkai dihiasi kelopak indah me

, cantik kan?" Cindy berbalik menatap Devano yang sedari tadi dia

ng aku juga suka banget sama yang manis, kayak Kakak misalnya." Gadis ayu itu mengedip

, mengajak gadis itu duduk di kursi hijau yang telah disediakan

belah Devano, "Ta

HP sampai akhirnya Devano mengambil dan menyimpan HP Cindy ke sakunya

buat pria

Dia menyodorkan HP ke Cindy tetapi ketika Cin

Kak." Cindy merengut, b

" Dia menunjukkan artikel berisi tata c

tadi Kakak tiba-tiba diem gitu aja, jadi jut

al

ikin Kakak baik lagi kayak ta

mengangguk tak ragu. "Cindy, kamu belum mengenal saya kenapa menganggap sa

di situ, untung Kak Devano ajakin Cindy." Gadis itu merapatkan bibirnya sambil memdengkus sebal, "Emmm, tapi aku g

"Saya ingin mencari udara segar, jika perg

ng?" Devano menggeleng, "Ih kenapa

apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Ini yang ingin Devano tanyak

eka pernah bertemu? Cindy juga merasa wajah Devano tidak asing, tapi mana

n kita pas-pasan di jalan atau gimana iya kan?" Cindy

npa beban gadis manis ini. Dia mencondongkan tubuh mengikis jarak di antara keduany

Cindy

ngat kapan kita bertemu," lontarnya menilik tiap bagian wajah Cindy, "Wajah

ya memalingkan wajah berusaha menorm

menatap tiap bunga, sepertinya Cindy sangat menjaga dan merawat bunga-bunganya hingga tumbuh

kup banyak kelopak. Cindy ikut menatap arah pandang Devano,

sukaan Ibu, cantik banget kan Kak? Kayak ny

memanggilnya Mama." Alis Devano bertaut, jemarinya bergerak m

gelahirin aku, Kak. Aku ga pernah ngeliat Ibu secara langsung kecuali foto dan ceri

idak tahu." Nada bicar

nggeleng cepat, "Ngapain minta maa

irik Cindy yang tengah memejamkan mata menikmati angin yang menerpa wajah, sejuk dan m

dingin," ajak Devano

y mengusap kedua bahunya samb

lalu memasangkan jasnya ke tubuh Cindy. Imut sekali,

tang banyak hal, Devano hanya tersenyum kecil mendengar cerita Cindy tentang tem

sampai kelelahan mencari kalian," omel Ica mena

nyikan tangan di belakang tubuh, untung tidak ada yang sadar.

lama soalnya di sana enak," akunya jujur, Devano terkekeh mengusap rambut Cin

ada," imbuh Ica mendekati Cindy, ingin menarik anak tirinya menjauh dari Devano tapi pria

bab suasana canggung ulah putranya. Dari tadi Wanda menger

bangun menyirami tanaman di sana, ada rafflesia juga di sana,"

raflesia di dalam taman itu saya tid

gur Wanda ta

e taman, saya tidak melihat kamu di sana, tamannya kecil tidak mungkin saya tidak melihatmu datang." Cubitan kecil t

lihat sekilas saja trus cari di tempat lain deh, hehe," dalih E

menghampiri Emira, mengangkat tangan mengelus rambut pirang Emira, "Ukurannya c

a Ca, Devano hanya bercanda saja jangan diam

pas dalam lalu memejamkan ma

bang depan. Orangtua Devano memakai mobil hitam sedangkan Devano memasuki Ferrari hijau kemu

ine," lirihnya menarik sudut b

*

u dan kakak tirinya. Gadis itu hanya bisa mengunci pintu dan membersihkan d

anda ngantuk. Cindy memeluk guling setelah meraba nakas dan mem

in

in

t! Dr

juga ah," omel Cindy yang hampir terle

al

erak basah dari sambungan telepon

o Adiputra' lengkap dengan emoticon love merah. Cindy membelalakkan m

k Dev

an kecil, 'Yeah

ping honey?'

tidur tapi notifnya bikin keba

aku belum tidur ini dan itu, Cindy malah dengan

lakan kembali lampu kamarnya, tu

aya harus

rburu. Gadis itu membuka jendela dan berjalan ke balkon kamar, C

r. Lembur.' Devano men

bali layar HP, menil

anget ini." Cindy bersidekap menahan hawa sejuk mencucuk tulang.

mm

tup jendela. Semuanya didengar jelas oleh Devano.

menyelesaikan ini dulu,' titah De

terbaring ngantuk di kasur, menatap langit-langit kamar berwarna pi

up membuat Devano tersenyum bahagia. Mereka

wa dan canda sampai akhirnya Cindy ter

*

kan kamar dan menata ulang kasur dan per

in

l HP-nya yang di-charge, gadis itu meli

ni?" Gadis itu membuka pesan D

h ban

Kelakuan mereka sudah seperti pasangan kekasih saja padahal baru kenal

h. K

ud

nji har

jemput

e y

memutuskan sesuatu tanpa menungg

" cibir Cindy tak me

eluarkan hampir semua baju dan sepatu. Cindy mengetuk dagu be

crop hitam dipadukan rok skirt hitam polos dilengkapi kanci

ncoba beberapa pasang sneakers. Berdiri di d

ta

, teringat umur Devano yang

bajunya gini, aduh ga ada dewasa-dewasanya." Cindy membuka le

bahan beludru yang nantinya akan s

heels 6 cm setidaknya menambah tingginya yang tidak seberapa. Melir

bang. Tak lama satpam datang hendak membuka gerbang leb

alam?" tanyanya

n masuk

baya membukakan, wajahnya terlihat bingung

Den?" tanya pemb

in

sebentar bibi p

rgesa-gesa, air mukanya cerah melihat pujaan hati datang

ajaknya ramah, menyisir rambut

k seseorang. Melihat tak ada respon apa pun Emira dengan berani

mira dari lengannya, "Jangan menyentuh saya

ak

ano udah

ya tampak cantik dibalut baju elegan, ditambah wajah

Cindy malu di

a menghampiri Cindy. Pria tampan itu mengg

emosi tapi sepertinya Devano tak peduli, buktinya sekarang dia santai

ja kamu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka