Obsessed With You
tumbuh subur, tiap tangkai dihiasi kelopak indah me
, cantik kan?" Cindy berbalik menatap Devano yang sedari tadi dia
ng aku juga suka banget sama yang manis, kayak Kakak misalnya." Gadis ayu itu mengedip
, mengajak gadis itu duduk di kursi hijau yang telah disediakan
belah Devano, "Ta
HP sampai akhirnya Devano mengambil dan menyimpan HP Cindy ke sakunya
buat pria
Dia menyodorkan HP ke Cindy tetapi ketika Cin
Kak." Cindy merengut, b
" Dia menunjukkan artikel berisi tata c
tadi Kakak tiba-tiba diem gitu aja, jadi jut
al
ikin Kakak baik lagi kayak ta
mengangguk tak ragu. "Cindy, kamu belum mengenal saya kenapa menganggap sa
di situ, untung Kak Devano ajakin Cindy." Gadis itu merapatkan bibirnya sambil memdengkus sebal, "Emmm, tapi aku g
"Saya ingin mencari udara segar, jika perg
ng?" Devano menggeleng, "Ih kenapa
apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Ini yang ingin Devano tanyak
eka pernah bertemu? Cindy juga merasa wajah Devano tidak asing, tapi mana
n kita pas-pasan di jalan atau gimana iya kan?" Cindy
npa beban gadis manis ini. Dia mencondongkan tubuh mengikis jarak di antara keduany
Cindy
ngat kapan kita bertemu," lontarnya menilik tiap bagian wajah Cindy, "Wajah
ya memalingkan wajah berusaha menorm
menatap tiap bunga, sepertinya Cindy sangat menjaga dan merawat bunga-bunganya hingga tumbuh
kup banyak kelopak. Cindy ikut menatap arah pandang Devano,
sukaan Ibu, cantik banget kan Kak? Kayak ny
memanggilnya Mama." Alis Devano bertaut, jemarinya bergerak m
gelahirin aku, Kak. Aku ga pernah ngeliat Ibu secara langsung kecuali foto dan ceri
idak tahu." Nada bicar
nggeleng cepat, "Ngapain minta maa
irik Cindy yang tengah memejamkan mata menikmati angin yang menerpa wajah, sejuk dan m
dingin," ajak Devano
y mengusap kedua bahunya samb
lalu memasangkan jasnya ke tubuh Cindy. Imut sekali,
tang banyak hal, Devano hanya tersenyum kecil mendengar cerita Cindy tentang tem
sampai kelelahan mencari kalian," omel Ica mena
nyikan tangan di belakang tubuh, untung tidak ada yang sadar.
lama soalnya di sana enak," akunya jujur, Devano terkekeh mengusap rambut Cin
ada," imbuh Ica mendekati Cindy, ingin menarik anak tirinya menjauh dari Devano tapi pria
bab suasana canggung ulah putranya. Dari tadi Wanda menger
bangun menyirami tanaman di sana, ada rafflesia juga di sana,"
raflesia di dalam taman itu saya tid
gur Wanda ta
e taman, saya tidak melihat kamu di sana, tamannya kecil tidak mungkin saya tidak melihatmu datang." Cubitan kecil t
lihat sekilas saja trus cari di tempat lain deh, hehe," dalih E
menghampiri Emira, mengangkat tangan mengelus rambut pirang Emira, "Ukurannya c
a Ca, Devano hanya bercanda saja jangan diam
pas dalam lalu memejamkan ma
bang depan. Orangtua Devano memakai mobil hitam sedangkan Devano memasuki Ferrari hijau kemu
ine," lirihnya menarik sudut b
*
u dan kakak tirinya. Gadis itu hanya bisa mengunci pintu dan membersihkan d
anda ngantuk. Cindy memeluk guling setelah meraba nakas dan mem
in
in
t! Dr
juga ah," omel Cindy yang hampir terle
al
erak basah dari sambungan telepon
o Adiputra' lengkap dengan emoticon love merah. Cindy membelalakkan m
k Dev
an kecil, 'Yeah
ping honey?'
tidur tapi notifnya bikin keba
aku belum tidur ini dan itu, Cindy malah dengan
lakan kembali lampu kamarnya, tu
aya harus
rburu. Gadis itu membuka jendela dan berjalan ke balkon kamar, C
r. Lembur.' Devano men
bali layar HP, menil
anget ini." Cindy bersidekap menahan hawa sejuk mencucuk tulang.
mm
tup jendela. Semuanya didengar jelas oleh Devano.
menyelesaikan ini dulu,' titah De
terbaring ngantuk di kasur, menatap langit-langit kamar berwarna pi
up membuat Devano tersenyum bahagia. Mereka
wa dan canda sampai akhirnya Cindy ter
*
kan kamar dan menata ulang kasur dan per
in
l HP-nya yang di-charge, gadis itu meli
ni?" Gadis itu membuka pesan D
h ban
Kelakuan mereka sudah seperti pasangan kekasih saja padahal baru kenal
h. K
ud
nji har
jemput
e y
memutuskan sesuatu tanpa menungg
" cibir Cindy tak me
eluarkan hampir semua baju dan sepatu. Cindy mengetuk dagu be
crop hitam dipadukan rok skirt hitam polos dilengkapi kanci
ncoba beberapa pasang sneakers. Berdiri di d
ta
, teringat umur Devano yang
bajunya gini, aduh ga ada dewasa-dewasanya." Cindy membuka le
bahan beludru yang nantinya akan s
heels 6 cm setidaknya menambah tingginya yang tidak seberapa. Melir
bang. Tak lama satpam datang hendak membuka gerbang leb
alam?" tanyanya
n masuk
baya membukakan, wajahnya terlihat bingung
Den?" tanya pemb
in
sebentar bibi p
rgesa-gesa, air mukanya cerah melihat pujaan hati datang
ajaknya ramah, menyisir rambut
k seseorang. Melihat tak ada respon apa pun Emira dengan berani
mira dari lengannya, "Jangan menyentuh saya
ak
ano udah
ya tampak cantik dibalut baju elegan, ditambah wajah
Cindy malu di
a menghampiri Cindy. Pria tampan itu mengg
emosi tapi sepertinya Devano tak peduli, buktinya sekarang dia santai
ja kamu