Obsessed With You
ggungnya lega, sedari tadi dia berdiri terus memeriksa dari ujung
bil, "Nanti kamu juga tau,
ishhh." Cindy merengut ket
ingat," sindirnya menjalankan mob
ano barusan. Dia tidak mau pipinya berubah warna jadi m
y mulai mengantuk karena tadi malam kurang tidur. Ci
ngan memegang seatbelt. Devano melirik sekilas, sudut bibirnya tertarik naik, entah refleks atau apa tangan
kukan, "Kenapa selalu lepas kendali, sialan." Meskipun Devano ma
sepi sekali karena memang hanya Devano pengunjung di sana. Devano memiri
ubby, alis hitam tebal, bulu mata lenti
ya seraya mele
Devano menyentuh dagu Cindy dan mengangkatnya, gadis ini benar-benar tidur mati diusik sedemikian rupa tak juga ban
bibir Cindy hati-hati. Dia seperti maling bedanya
ti saat Cindy mengeluh tanda terjaga. Devano menjauhkan tubuh b
ara serak khas bangun tidur C
uar, berjalan memutari mobil la
kemudian keluar begitu saja. Devano menggeleng
bisiknya menyod
no memelankan langkahnya agar keduanya berjalan beriringan. Pria tampan itu melirik bibir Cindy
uk, apa perlu cuci
leng, "Gak m
mungil Cindy menjadi hal yang sangat ia sukai sejak tadi malam. Cindy juga tidak
n ramah yang langsung menunjukkan meja besar berisi banyak
diet sekarang?" ta
ngeliat makanan," kelakar Cin
hanyut dengan pikirannya, ini sama seperti novel yang ia baca, pemeran utam
h duduk di sebelahnya dan sekarang tengah menepuk kursi di sebelahnya. Meja
memedulikan keadaan sekitar, sekarang dia sibuk memi
dy, gadis itu segera mengambil garpu dan pisau, pilihann
kata entah apa lalu mengangkat kepala, makhluk cantik d
gan daging ke bibir Devano. Cukup lama pria itu diam membuat C
menerima daging yang ia sodorkan. Cindy mengerjap gug
bilang tida
a non-formal sekarang, "Kok jadi gini ya." Gadis itu
yentuh kepala Cindy, meng
ti aku akan menikahimu.
apa saat lalu matany
ndy berdiri dan masuk k
li." Devano terkekeh sam
alah kita pisah pas aku kelas 1 SD kan ya, ishhh sekarang
gan gadis kecil." Pria itu menggeleng pelan, "Beruntunglah tak
mbiarkan dagunya menyentuh dada
ingetin pake kata-kata itu ya ga inget," oceh Ci
dahi Cindy pelan,
sih ta
leh, ini
vano ny
amu suk
sahut Cind
ng Cindy hingga tubuh gadisnya
ng penting aku
melihat semu mer
h ini kita ke mall,
g, Cindy keknya dapet, s
setuju, "Habiska
no makan
Say
ggil sayang ke gadis manis yan
*
Cindy mengus
, menarik dagu gadisnya mendekat, "Iya, seper
duga Cindy menggeleng kehera
asuki rumah. Namun, senyum mereka luntur melihat keluarga kedua pihak
a Cindy juga, kalian pergi berdua?"
ng
no sambil menatap Cind
tepat untuk melangsungkan pertunangan kalian
evano lama, tangan mereka yang semula bertau
nta pertamanya, tapi takdir kemba
cam apa in