RAHASIA SANG BODYGUARD
aduh kesakitan sa
ya, bikinnya dimana." ujar seorang perempuan paruh baya yang mencubit hidung N
gusap ujung hidungnya. Kalau bukan klien, ingin rasanya Nara balas mencubit hidung si i
unya, pipinya, pasti ada saja yang jadi sasaran cubitan mereka. Terutama kaum emak-emak
ngkang lunak yang baru, mereka cenderung sering stress dan mencapit kesana kemari. Nah perilaku mencapit membabi buta itulah yang sama persis seperti si ibu di depan Nara ini. Sebelum 'wajah lama'
etiap kali Dirga menahan tawa. Padahal ini sudah kesekian kali Dirga melihat bossnya itu teraniaya, tapi en
g saja saat dicubit, dicolek, ditowel, dan dijambak oleh klien. Bahkan bagian dadanya pernah ditekan-tekan oleh i
mperlakukan Nara seperti boneka. Wajar saja, hidung mancung, wajah tirus, kulit kencang, rambut tebal, bibir penuh dan tu
ole model dikantornya sendiri. Sebuah agen wisata medis, sekaligus
siap dengan monitor yang menampilkan contoh-contoh perempuan cantik dari berbagai ras setiap kali klien datang. Tapi lama kelamaan, layar itu lebih banyak nganggur, teronggok
i sama Cha Eun Woo dan Song Kang. Yaaa.. kali aja mereka lagi syuting, terus, saya bisa minta selfie bareng gituu.. hihihihii..." klien Nara,
macam kpopers remaja belasan tahun yang tengah tergila-gila pada sang idola. Nara menahan tangannya untuk tidak menyiram a
ari saya antar." Dirga tiba tiba menyela pembicaraan. Untung Dirga cepat tanggap dan buru-
ukan peregangan sebentar, Nara kembali berkutat dengan ponselnya. Dua puluh
ng. Ia lantas melirik jam dinding. Lima menit lagi jam kantor selesai. Sambil m
Mau oplas dengan dokter lokal atau Thailand aja katanya." Dirga, yang baru saja selesai mengurusi ibu ibu Kpopers di ruang
pa melepas pandangan
ligus makan siang di sana. Apa aku perlu ikut?" tanya Dirga la
ak, siapa yang mau jadi pemadam kalau bukan kamu?" Nara menjawab pertanyaan Dirga dengan balik bertanya. Retoris. Dirga
an nurut aja laah.." sahut Di
sih pemulihan dia?" tanya N
t ke arah Nara. Sekretaris sekaligus sahabat Nara semasa kuliah itu memasang eksp
nyaranin dia ke klinik A, atau dia
pak Aryo di sana. Nara memang punya kebiasaan merekam pembicaraan dengan alat per
rena terlalu sering, Nara kerapkali meletakkan alat perekam dalam posisi menyala di mana saja. Akibatnya, mulai dari suara tawa, obrolan seputar gosip artis, sesi curhat
annya. "Kan dia minta yang sesuai budgetnya. Di sini juga aku
, Ra. Katanya, mukanya jadi kelihatan aneh." jawab Dirga dengan raut wajah sedikit kesal. Sepertinya ia
baik-baik aja, makin cakep malah. Mungkin karena muka Pak Aryo masih bengkak kali, Ga. Hasilny
ggu dulu pulih sepenuhnya ajalah, baru bisa
ukan pintu. Sevilla, resepsionis kantor ma
ai dan kantor sudah tutup, tapi beliau memaksa." Sevilla menjelaskan dengan perasaan takut. Khawatir singa betina di depannya i
Yang ditanya sibuk mengecek data klien d
rnando, anggota dewan. Bu Lisa ini selebgra
puluh dua tahun yang baru saja melepas status jandanya dan menikah lagi dengan seorang duda ber
tan suami adalah dokter gigi langganan Nara. Bahkan Nar
sudah membayangkan pulang ke rumah, lalu mandi air hangat dan
u." Jawa
l dapet untung gede dari dia doang." tukas Nara pada Dirga.
siap menerima calon klien yang diyak
en yang satu ini adalah sebuah kesalahan terbe
ang akan me