RAHASIA SANG BODYGUARD
ar!" suara bernada ancaman penuh kema
erdebam ke lantai. Sasaran berikutnya adalah beragam benda yang ter
uangan. Bukan karena nyaris semua properti di dekat tempatnya berdiri hancur berkeping-
da itu meletus dan
yarat dengan tangannya agar mereka tak mendekat. Terlalu berbahaya, salah-salah nyawa seseorang akan dijemput paksa hari ini kalau dia tak hati-hati. Moncong pistol
akan rata dengan tanah!" setelah kalimat ancaman itu terlontar, Fernando, suami dari Lisa, klien
dengan lega. Ia bersyukur pagi ini malaikat maut hanya mampir lalu berlalu
ga membantu Nara bangkit dan
ara lirih. Ia sedikit gemeta
tuin Mbak Sevi angkat printer baru. Tiba-tiba orang itu dat
an Pak Adi bantu bereskan barang-b
ab keduanya nya
panggil Airina dan Andina. Suruh Andina te
a mencuat. Tapi Nara mencoba tetap tenang dan langsung memutar ot
lapor polisi, Ra?" tanya D
ah keadaan, Ga. Apa kamu lupa? Aku masih phobia dengan kantor polisi. Kamu nggak mau kejadian sep
han Nara. Dalam hati Dirga mengak
karyawan Nara dari bagian administrasi dan keuangan. Dalam hati, ketiga orang itu salut pada Nara. Ka
tak untuk menguasai keadaan. Meski langkahnya masih gemetar, dan Dirga melihat ada
tadi. Darah segar merembes dari balik lengan blouse warna mint yang ia ken
inta firts aid box sama pak Adi. Makasih ya,
gguk, lalu ia tergopoh-gop
ya. Ia menyuruh menyuruh semua yang hadir membaca dengan teliti.
esuai prosedur, hasil sesuai permintaan, dan ada bukti dokumen rumah sakit
n Kim, rekan Nara di Korea. Wanita blasteran Korea - Amerika - Indonesia itu sudah bertahun-tahun menja
Kalau ada yang mau aku tanyain, nanti aku hubungi kamu lagi. Makasih ya, Lyn.." Nara be
, Nara." j
kirim Orlyn. Semua yang hadir mengamati lewat screen. Dan semua se
tindakan terpampang jelas di layar. Tak ada yang gagal. Wajah Lisa digarap oleh dokter Korea sesuai permintaannya. K
lan pasca pemulihan, kenapa baru seka
na lagi lockdown, kepulangannya sempat tertunda. Pas pulang, mun
n segala isi kebun binatang dari mulutnya. Airina buru-buru men
ke bentuk semula? Itu otak apa gumpalan taik yang naik ke kepala? Kalo emang itu otak, harusnya pake! Atau jual aja ke warung padang kalau udah nggak kepake! Biar digulai!' Nara mengomel de
u pada Nara. Gadis itu lega. Memang tidak ada yang salah dengan prosedur operasinya. Baik rumah sakit tempat Lisa di operasi, maupun Na
sama sekali Lisa menghubungi atau complain selama ini. Dia tampak senang dengan wajah barunya da
aporkan pengancaman dan pengrusakan ini?
enjaga reputasi kantor, sebaiknya kita laporkan." jawab Abrian singkat. Lawyer muda yang biasa dis
sadar selalu ia lakukan saat sedang berpikir keras. Sungguh, Nara masih muak d
dan tanya lagi apa maunya? Kita lakukan
ng?" Dirga membentak putus asa. Bagaimana mungkin Nara menolak melaporkan semuanya pada polisi? Nara punya bukti, punya CCTV, punya rekaman suara dan punya s
melaporkan orang gila itu." sergah Nara dengan nada di
perusahaanmu dilibas sama d
Nama Fernando tercetak di layar ponsel. Nara menarik nafas
al
an seperti semula, siap-siap saja. Akan aku utus orang-orang ku untuk menghancurkan rumah kamu, kantor kamu
ampai akhir pembicaraan dan meeting bubar, Nara masih tak tau apa yan
ng dimiliki Nara untuk mel