Nikah (Non) Exclusive
ra
yang berbaring di sampingnya itu. Sementara Amy yang sudah terlelap tidu
terlebih dulu. Wangi buah delima yang menyita indera penghidu Tan, seakan
han," desis Tan seraya terus me
njadi membelakangi Tan. Dengan tingkat kesadaran yang tak maksimal, Tan mengi
au menjadi mili
membuka piyama yang dikenakannya. Tangannya juga mulai nakal dan hendak melepaskan kancing piyama Amy. Akan tetapi, kali ini A
seraya mendorong
buhnya. Amy pun mendapat celah untuk membenarkan
teriak?" tanya Tan,
coba beringsut kembal
aya bangkit dari tidur dan terduduk di kasur
u, bukan?" racau Tan, lengannya b
berhasil
ketakutan, memilih beranjak dari kasur. Jantungnya masih berdegup tak karuan. Seketi
raya terduduk di lantai da
au Tan, mata pria itu k
kan hal tersebut, ada rasa iba yang muncul. Tan sepertinya benar-benar mencintai gadis ya
dai. Jika suatu ketika ingin mendapatkan seorang yang mam
ar
manisnya. Amy terkesiap, seraya bergidik dan berusaha menjaga
nuju sofa, sesekali dia mencuri pandang pada pria yang sudah tergeletak di
tnya ingin pergi dari kamar tersebut, tetapi saat ekor matanya melirik jam di dinding. Waktu
i di sofa. Tubuh dan pikirannya sangat lelah sejak siang tadi, ditambah hal y
tap saja dia akan terhenyak ketika mendengar suara dari pergerakan Tan di kasur sana. Terkadan
ke dalam bunga tidur di dimensi lain. Kelopak mata Amy semaki
mendengar dengkuran kecil dari arah Ta
*
i ke London, aku akan segera
Sweety', tetapi pemilik ponsel tersebut masih tenggelam dalam baluta
semenjak voice note yang dikirimkan pada Tan siang tadi. Sama sekali tak ada balasan atau telepon yang menanyak
barang sejenak. Agensinya memberi kabar, jika salah satu brand ternama menawarkan kontrak fantastis yang tak bisa dia tolak. Akhirnya, Sara memilih untuk melakukan debut yang yang berdampak bes
pa kau
saat merasa pesannya sudah
an
ay
enar marah padaku?" g
a ini, hanya setia padanya." Sekali lagi, Sara bermonolog seraya mena
ti mode dengan penampilan dinamis dan fashionable itu, jauh berbeda den
ngatan matahari dan udara dingin yang menusuk. Alih-alih pedul
kalah dengan Sara. Jika dipoles sedikit saja, Am
*
sinarnya tepat mengenai wajah Tan yang masih tidur nyenyak. Angin sepoi-sepoi berembus dari ventila
uas seperti singa yang baru saja terbangun dari tidur panjang. Pe
ih mengusik dan seakan menembus kulit. Perlahan Tan menyadari jika keadaannya kini sudah tak berpakaian. Tan ya
ilang sepenuhnya. Sejurus kemudian, dahi Ta
tidak!" racau
Lantas, dengan tergesa mengenakan kembali piyama yang tergulung di dalam selimut. S
bab baginya Amy terlihat cukup bodoh, dan mungkin akan tersesat jika ke suatu tempa
ergi ke kamar Sham dan meminta bantuannya. Akan tetapi, tepat saat langkahnya tiba di amban
ngiik
k, g
u harimau?