Nikah (Non) Exclusive
an acara pertunangan atau lamaran yang disebutkan. Hal ini justru bagai mi
ya menatap nanar ke arah orang-
i, bertahanlah sebentar lagi!" ucap
buruk, Tan tidak bisa memutuskan. Hanya saja, untuk saat ini dia bisa selamat dari amukan Wang dan
g Tan dan tak mengacuhkan keadaannya sendiri. Berkali-kali gadis itu merin
ingnya. Amy mulai sesekali terhuyung, nyaris kehilang
u, Gacul?" selid
u gacul?" ceca
i, Amy justru lebih penasaran dengan se
n tanpa beban seraya me
melangkah penuh kharisma seraya tertawa seperti biasanya. Tan ti
bergejolak. Dia ingin berlari ke toilet, tetapi kakinya tak
an ...,"
ak terdengar oleh Tan. Sementara pria yang menjadi t
Amy mencoba memanggil p
ka netranya menangkap wajah Amy yang pucat. Dia berjalan ke arahnya tertatih dan begi
Tan berteriak, "
h menyebutku gacul sebelumnya, aku ini siapa, hantu?
eseimbangan. Gadis bergaun hitam selutut itu pun amb
gi dengan teriakan orang-
ya di samping Amy, Tan menutupi bagian bawah tubuh Amy. Pria itu khawatir rok Amy tersingkap dan menampakk
i, hentakan langkah Tan memberikan getaran pada perut Amy. Rasa mual yang terasa sejak tadi membu
nculik!"
telinga, membuat Tan terkesiap dan menghentikan langkah. Di menunduk hingga keduanya bertatapan. S
ug
meringis
tu justru cepat-cepat bangun dan berlari menuju toile
idak tahan dengan rasa mual dan makanan yang tidak tercerna
k! H
a. Sham menyusul membawakan jas dan sepatu yang dia biarkan
baik saja?" tany
balik pintu. Namun, saat in
uueeek! H
ulitan, menggedor pintu toilet
!" teriak S
kl
eluar dari dalam sana denga
gi, seraya memakaikan jas milik Tan d
jawab A
di? Apa kau sak
k angin mungkin, karena gaun i
rasa itu tidak mungkin. Kakinya teramat sakit. Oleh sebab itu Am
?" tanya Sham begitu pedul
sahut Amy se
kau di sini bos
y mengambil koper dari bawah wastafel. Hal itu membuat Sha
ihat mencurigakan. Tak lama setelah itu, Tan yang duduk santai menunggu keduanya,
ah h
itu menatap dengan saksama pria yang baru saja menyematkan sebuah cincin berlian di jari manisnya.
a perlahan. Kemudian dia menoleh ke arah Tan yang memang sedari
buat Tan merasa heran. Sejurus kemudian, manik matanya melihat pergelangan kaki Amy yang tak selaras. Kaki kiri lebi
akkan kaki kanannya. Hingga tanpa sengaja menendang Tan yang ada d
ku," sesal Amy seraya beringsut da
Tan te
" cega
membuat tawa Tan pecah lagi dan lagi. Dia bangkit, kemu
" selorohnya seraya membantin
my dengan eksp
mun, tak lama setelah itu, dia mendengar suara ambula
ngah fokus pada Ambulan yang datang. Dia berlari m
ha, H
ham, setelah menyad
*
nya keseleo. Namun, bisa-bisanya pria kaya itu memanggil ambulans. Am
kesehatan itu. Sebagai permintaan maaf dan ucapan te
r berapa? Biar kua
Amy tak tahu ha
ah kamar 39, Pre
ernya biar aku yan
akah Shaka dan perempuan itu sudah pergi dari kamarnya atau belum. Amy tak yakin dengan keputusannya untuk kembali ke sana, dia akan s
in Amy masih terus b
eh itu masih saja terdengar. Jelas, sangat jelas. Tan p
uk otomatis akan melihat pemandangan menjijikan untuk kedua kali, sementara jika tidak, dia
imana