Satu Laki-Laki Empat Istri
essa, Mbak nggak mikirin perasaan dia?!" ger
fa dengan menyilangkan kaki. "Ya, emang bener, kan? Kamu aja yang
itu memang selalu memandang benci pada Tessa. Jika Kanti masih kadang-kadan
essa hentakkan kaki meninggalk
Kresna dengan
i. Dia hanya memutar bola mata dan
u, hanya sikap acuh tak acuh yang Wanda tunju
ba
ut dengan fokus me
nikah secara hukum dan agama. Dia istri sah Mas Rendra
las-jelas dulu kamu liat Mas Rendra selingkuh di belakang kita. Kamu nggak ngerasa sakit hati apa? Mikir dong, Na!
g benar, dirinya dan Wanda pernah memergoki Tessa dan Rendra dulu. Me
berusaha melupakan kejadian dua tahun lalu itu. Lagi p
ggapi omongan Wanda. Dia lebih mem
n belakang. Kresna pun memutuskan untuk pergi ke sana. L
ke arah dapur. Seseorang dari baw
resna memegang
a yang ngejar," sa
a mengeryit. Konyol banget Rendra ini, ngapain jug
tenang-tenang saja memasu
erus harus ya n
yal. Dan pas Mas ngumpet di sini baru ada
Mas yang kejar Tessa," lanj
Mas denger
semua. Makasih ya, Sayang. Kamu selalu bela kes
Aku bakal tetep berada di garda terdepan," ucap Kresna cengengesan. Dua al
gu saya di pengkolan nanti, jangan malem-malem. Saya kasih service ter
enak keluar masuknya," bisi
ngulum senyum. Dia terpaku sesaat m
atnya bercanda. Rendra sampai bahas pengkolan segala. Ya kali Ren
, tiba-tiba terkejut saat
ana! Keburu ba
dikit pun karena dia memang berat. Kresna n
sana!" tekan Kresna masih me
an, ya?" goda Rendra, mem
! Urusin dulu istrinya, na
"Kamu jangan ngapa-ngapain duduk aja! Awas kalau capek-
iang. "Akhirnya, bisa malas-ma
h kamu bawa semua ke dalam. Eh, jangan kamu yang am
melenggang pergi ke
k mengambil makanan di mobil. Setelah itu, seg
sendu ketika melihat Tessa menunduk sembari menggedong Aski. Tampak bayi
yata Tessa sedang menangis tersedu-sedu. S
kok. Kita pulang ke Bogor kalau bisa. Mami nggak apa-apa ngg
ya itu. "Tenang ya, Sayang. Ada Ma
t mendengar itu. Membuat Tessa melirik ke arahnya.
al Mas mau gendong," kat
galihkan pandang. "Kita mau b
ak-nggak. Mas nggak suka kamu ngomong gini." Sent
kai nada pelan. Kenapa pelan? Ya karena lehernya berasa nye
arena Aski juga omongan Kak Ena yang bikin aku tetep di sini. Tapi ... kalau gini t
ang? Cukup sulit saat situasi jadi seperti ini.
uara Tessa pelan,
°
g? Kira-kira Rendra bakal iy
utannya Sahab