Satu Laki-Laki Empat Istri
egak dengan membuat mata kecil
as
ari Tessa. Meski pake bantal, tapi di
angnya agak kesal, Tessa lalu mel
kapnya. Ia malah cengengesan
n popo
gak pake popok. Ya
popok, lho," goda Rend
ukan p
elana." Rendra menahan tawa, membuatnya
n cubitan Tessa. Kecil sih,
bilang bukan buat
tika melihat tangan Tessa yang su
g Mas lupa transfer sama kamu, ya
nduk, dengan tangan meng
beli popok? Atau kamu abi
i mengaduh mendapat c
ya? Nggak bisa diajak ser
amu. Hehe. Maaf ya, Yayang Tessa." Bujuk dan rayu Rendra mulai ia kelua
uat beli popok. Tapi, Mas boleh tanya, kan?
eyeliner terbaru yang mau Mas luncurkan, jadi aku simpan uangnya buat
geleng. "Jadi, itu masalahnya. Kamu mau eyelin
5 juta satu, belum lagi aku kan
metik terbesar di Indonesia. PT. Purnama Rose, sebuah perusahaan d
saat Tessa bilang nabung untuk membel
u tenang aja. Untuk produk terbaru itu, Mas udah buat 9 yang
s banget kalau dipajang di IG." Te
ngaja bikin sembilan buah. Yang lima untuk dijual di
segera memeluk Rendra. "Asik! Mak
a-sama." Rendra b
tu Mas minta ses
pelukan, berganti
banget, Sa. Kamu tahu? Tadi si Oni malah molor di mobil. Jadi,
il O
rumah Wanda. Tadi juga di jemput." Rendra menar
a?" pinta R
us-plus." Wajah Tessa kembali
, ya. Yang seger," goda Rendra lagi, lalu menar
eharga 4,9 jutaan. Kombinasi wangi lemon, melati, mawar, oud, amber, dan t
essa dengan mat
ndra manis bermain di an
s,
li melotot. "Bohong, ya?
nda. Aku cuma nggak mau deket-de
asan beneran lho, mau tanggung jawab
beranjak dari tubuh Rendra
in," ujar Tessa lagi lalu
han demi sentuhan dari sang istri. Tessa ini mirip den
t dan polos. Tessa selalu nurut, sama seperti Kresna. Bahkan Tidak seperti Kre
ditekan, dong!" pinta Rendra me
ri memijit punggung bagian bawah. Ya, di sanalah letak peg
nar menikmati pijitan Tessa. Hampir ti
," pinta Rendra malah membu
eran. Perasaan dia tidak minta diputar, dijilat
membuat Rendra
ku mau
benar beda, bukan suara Tessa. Mata Rendra me
an cepat. "Aw! Saya
a suara aku?!" seru Kanti, istri kedua Re
egakkan dengan mata terkaget. Pasalnya, Rendra memang baru
ggak ad
endra halus sambil tangan hendak merai
kali kalau mau ena-ena, jangan lupa tutup pintu, dong!" ke
!" Rendra cepat mengejar
adil!" Terpaksa Kanti berhenti di bawah tang
Tadi Mas ngomongin popok
aminya itu tidak mengerti sama
lu dan seperti ini cara Rendra bicara di depan
otomatis Mas nggak akan pulang ke rumah aku. Ini nggak adil, Mas! Min
e Singapura. Kan peluncuran produk baru itu di sana."
mah, kok," bujuk Rendra berusaha meredakan amarah Kanti
" Dua tangan Kanti disedekapkan
dapi empat kaum hawa yang sikapnya berbeda. Kanti dan Wan
katakan, ungkapkan, dan lakukan
taran, sembilan tanjakan. Namun, meski begitu ia selalu bersikap sabar pad
suara manis Tessa membahana di ruang
a harus bisa ngertiin dia. Lagi pula, Mas Rendra m
is itu menaruh dua minuman botol di atas meja, menimbulkan suara
ama Mas Rendra tadi nggak ngelakuin ap
ah gitu aja. Mas Rendra tadi capek, katanya abis
deh. Nggak cocok!" Tatapan Ka
ukan maksud cerama
ggak inget apa dulu kamu itu apa,
Tessa mendidih jika membahas masalah itu. M
knya jangan
p!" ujar Re
amu mau bela
embungkamnya dengan bibir, membuat Kanti terdiam seri
meremas tangannya. Mengisyaratkan ag
engiris satu hati. Seseorang yang berdiri di a
ar apa yang akan Tessa lakukan. Dengan cepat ia cekal tangan Tessa. Meninggalkan Tessa yan
ernah melihat adegan mengerikan ini. Rendra selalu berhasil
a yang tiba-tiba memanas, hanya bisa menyimpan rasa. Cemburu itu
°
melankolis penulis, kan udah dibilang bukan orang humor