Balada Cinta
hidu aromanya, namun ekspektasi tak s
hun
ah berjalan dengan seorang pria menuju rumah gadis itu, merusak suasana hatinya. Dipandanginya den
i bayi, terlihat bahagia bersama
angga
kelakar Pria berseragam putih abu-abu itu, melirik Erla
a banteng, Kak" ucap
jendela" Rangga terkekeh lalu
anya bertemu dengan Erl
ng, kapa
menghampiri Erlangga lalu memeluknya erat. Ia merindu
r dari perut ibunya. Biasanya pria itu akan mengunjunginya sebulan sekali, meski ia harus menempuh jarak berpuluh
lum melepas pelukan gadis yan
k boleh sembarangan
tahun, Mas" ucap Sri
ingat selalu yang
Bla .. bla .. bla" Sri memotong ucapan Erlangga yang sudah ia hafal di kepalanya, ucapa
amu ud
ng. Mas Ilang loh, sejak bayi juga gend
i Sr
akin Sri, kan. Sri kangen masakan, Mas." Sri segera berja
a bikin perut lapar" Sri berg
ek pulang dulu, tadi p
r di dinding dapur dengan tangan di lipat di hadapan dadanya. Erlangga
i ujung." Sri menarik bangku lalu duduk di sana, sambil me
ia tinggal
ni, baru beb
nap
u "katanya gak suka
ya juga uda
. Tanya aja langs
mu ganti baju dulu. Tunggu kak
*
un
ng tengah berjalan, di jalan setapak. Jalan yang b
itu kan
ku" Rangga menja
berkali-berkali ke arah Rangga. Rangga yang di
h Erlangga. Erlangga mengangkat kerah baj
p penuh ancaman. Tatapan yang mampu mengintimidasi lawannya, terkecuali Rangga.
gga lebih kencang. Deru nafas terdengar kencang dari keduanya,dua pria yang
Erlangga. Di dorongnya tubuh Erlangga dengan sekuat ten
melesat. Tangannya meninju batang pohon di belakang pria itu.Tampa
buk ...
r sahut menyahut. Perkelahian dua orang
hanya memintakau menjauhi Sri. Jangan rac
hanya kakak angkatnya.
k
sudah babak belur, pun hal yang sama dengan Erlangga. Pria i
ri."Ucap Rangga dengan santai, kemudian melangkah
gadis tercantik di desanya, Bunga desa. Bahkan ji
a hanya belajar dan belajar, godaan seperti itu tak berarti baginya. Hingga hari ini Sri berjalan dengan seorang pria, adalah hal barubaginya. E
**
uu.
-pelan
Sri berde
lihat pria itu babak belur. Bahkan sepengetahuanny
juga pasti Cuma pura-pura percaya sama alasan Mas." Omel Sri s
depan, gadis itu sangat syok ketika Erlangg
Mas, Sri tak
i jelesin,
luka Mas, Sri harap yang terakhir juga.
ya dia akan lebih sering babak belur. Memukuli pria-pria yang berusaha mendekati Sr