Balada Cinta
anya gak usa
bahannya katun, j
goles kuteks di ujung jari kakinya, bibirnya mencebik kesal, me
ng kuteks di jari kanannyasus
n kegiatannya.Erlangga dengan perlahan berjala
tang
orkan tang
tuh ... warnanya ja
Say
Sri tersenyum senangmemperlihatkan ja
ng selalu ia rindukan. Meski jika harus jujur, kuteks berwarnahitam pekat di
am bikin seram, pad
ngin berbohong.Kemudian berlalu melanj
nangis. Anak itu tadisudah tidur di k
k kamu na
kita,
Y
, Mas kan lagi n
basah, Mas. Nanti
ari ayah dan ibunya. Gadiskecil itu
Rani haus?" Erlanggamenggendong putri
...(
? Rani tadi be
engek bocah kecil itu
r"ucap Sri cuek tanpa rasa bersalah, sepertinya rasa pedul
tidaknya untuk sekarang, wanita itu mau mengakui Rani adalah putrinya, s
sang ayah, matanya kembali sayu dan mengantuk. Erlangga bergegas membawa putri
aju-baju yang ia setrika juga tampak sudah di bereskan. Erlangga masuk ke kamar m
-apa, bukannya membantu dia mala
angan di acak begitu, susah
ak usah ngapa-ngapain." Sri mencebik kesal s
uh, kerjai
enamkan dirinya ke dala
terlebih dahulu sebelum akhirnya
saat Erlangga merebahkan diri
omong itu di d
membaringkan kepala istrinya di lengan, l
di istri. Harus banyak belajar bi
arus banyak-banyak bersabar. Setidaknya sekarang sudah lebih baik.Tidak ada
selamanya mengand
sama, Sri. Mas m
dikit pun Mas menyesal Say
anya sambil menangis pilu. Badannya berguncang
Tak sadar ia pun ikut meneteskan air mata. Beban yang di pikul istri sungguh berat,
alu diperaduan. Erlangga yang terbangun dari
da siang, sal
ngant
ti bisa lanjut t
em
l wudu lalu salat berjamaah bersam
tu bercerita banyak hal, mulai dari kisah drama Korea yang tengah di ikutinya, Cerita bersambung
gan sabar, sampai wanita itu meng
erangkat ke
m .
ik suapi makan, ya, Mas udam
ambut uluran tangan suaminya,
kembali tidur. Tak peduli dengan keadaan rumahnya y