Balada Cinta
up lagi udara segar di kampung halaman. Wanita yang sejak lahir sudah yatim piatu itu, tengah berdebar menanti waktu kepulangannya. Terbayang senyum bahagia putrinya, bagaimana rupa aslin
asa lagi lelah, yang terbayang hanya senyum bahagia putrinya saat meraih impian itu. Ia teru
gawai Rukayah, saat ia ten
ayah mengangkat telepon yang
ni
yang terdengar d
.. ad
tu semakin pilu,
kan ib
isak tangis, membuat dad
ibu m
dah ibu mertuanya. Seperti mengeluarkan beb
alah a
mpa lebih hebat, ada
bungan telepon di putus s
berusaha memanggil ulang nomor telepon it
ak yang dia tahu, dia coba hubungi. Untunglah
um Pakde Broto
duk, pulanglah, j
ibu telepon, setelah
ang,
tadi, panggilan itu pun terput
**
jangan
ni tengah berada di
beli minu
ku
at,
ku
urkan tangannya, kemudian den
separuh wajahnya ia sembunyikan di bahu milik suaminya
wajahn
i saja
ki berbagai terapi sudah mereka jalani. Di tempat umum den
a. Wajah-wajah itu seolah menghakimi dirin
gadis m
k di temp
u juga ya di ajak
cur k
masya
palanya. Suara-suara sumbang itu s
Sri mende
ing,
engulurkan botol berisiair m
aranya mu
ri mengan
an biarkan mereka men
a
ntik sekarang. Sebulan gak ket
. Senyumnya selalu terlihat tulus dan manis. Sri tengah berada di poliklinik spesialis kej
, sejak dua tahun terakhir. Sejujurnya ia sudah mulai bosan, ha
jam b
dah-mudahan ke depannya jauh lebih baik" ucap dokter yan
ih dokter"u
ndampingi,Ya. terutama anggota keluarga yang bera
k do
si psikoterapi ta
k do
Andin menyerahkan secarik kertas berisi b
aan milik mereka. Tautan dijari mereka sedikit pun tidak terlepas, bahkan jika harus kekamar mandi, Erlangga terpaksa membawa Sri bersama
Sri hendak menaiki motor, setelah terlebih
erjalan perlahan m
s .
Sa
an ninggali
pun begitu, Erlangga tidak akan pernah bosan untuk menjawabny
s akan selalu
lum bisa kasih a
Sri apa ada
m .
Meletakkan kepalanya di punggung suaminya,memeluknya dengan erat, seolah takut pria itu menghilan
rumah. Takut hari semakin gelap, sementara Rani terpaksa mereka tinggal de