icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terbelenggu Cinta Saudara Tiri

Bab 2 Teasing Step Sister at Library

Jumlah Kata:1386    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

e sana kemari karena hujan yang sedari tadi tak menunjukkan tanda-tanda akan reda. Selain kare

rujar sembari melihat layar ponselnya. "Ehh ... lo dengerin gue gak?" Dia menyikut gadis di sebelah

ua kali, lalu

arah papan tulis sebelum akhirnya kembali berucap, "u

ebuah white board di depan sana.

." Zaneth Adelia Ivanka, nama gadis itu. Dia kembali menghela napas. "Lagian k

erti itu jika sudah ada tugas dari Bu Rima. "Gue mau ke perpus, mau ngerjain di sana. Lo mau ik

Key yang telah berjalan mendahuluinya. Tidak

berjalan menyusuri kori

ucap Adel yang menatap ke

angkahnya hingga membuat Adel berjalan mendahuluinya tanpa gadis

tangan dan membiarkan te

jan bisa bikin semua luka yang ada j

ampiri pikirannya, membuat seulas

belum fokusnya teralih pada sebu

reka bertemu

pangan basket sebagai sekat pemisahnya, seseorang terlihat me

tetaplah air yang akan selalu meng

n bulan sabit itu lagi-lagi menghilang dari bibirnya.

mendapati seorang gadis cantik berambut sebahu dengan bando berwarna merah di rambutnya. Namanya Silvi,

yum tipis. "G

au bareng gak?" Silvi

aja di kelas?" Ravano menatap Silvi selama beberapa saat sebelum ia

inya menghangat, membawa dirinya ke dalam sejuta kenangan bersama ses

*

l yang diam-diam memperhatikan Key yang sesekali menggosokkan k

na dong. Gue kan ga

Balik aja deh ke kelas. Gue gak mau liat lo demam ntar. Di perpus ka

anti juga baju gue kering. T

gue kalo akhir-akhir ini dia sering ngeliat lo berdiri di depan gerbang

ey sontak menole

, Ra

edua matanya.

diri di sana? Nyari pe

kolah," ucap Key tanp

pelan. "Terus

ya mengembuskan napasnya. "Oke, ok

endela, seperti biasanya. Mereka berdua k

ekilas, ia sangat tahu kalau sahabatnya itu sangat membenci mat

nyak protes,

pi

, kedua pipinya men

enjelasannya terlalu ribet." Dia beranjak dari tempatnya dan be

i dengan detail setiap buku paket matematika yang tersusun dengan rapi. Gad

itu. Membuat Key membalikkan badannya dan mendapati Ravano y

n Ravano tapi pria itu malah sengaja meningg

ar Ravano pelan, na

nak dan ia menatap ke arah Ade

i di perpustakaan

ya di permukaan bibir Key dan me

sebelah matanya. Perlahan, ibu jarinya turut bergerak ke permukaan bib

lahan mulai mendekatkan wajahnya dan bahkan menarik pelan te

uh Ravano agar menjauh darinya. Dengan masih mengatur napasnya yang ikut membu

yang duduk di meja dekat jendela, kemudian ia menai

berikan buku di t

mpiri Adel kembali dan berusaha bersikap normal seperti biasanya, sementara dalam hati ia

irik ke arah Adel dan Key yang tenga

H

. boleh

n jika tak ada Adel di sana, ia akan benar-benar memakan habis adik tirinya itu di sana. Kemudian tanpa persetujuan Key, Ravano berjalan me

ti." Adel menatap Key

kemudian menarik salah satu kursi yang

," ucap Ravano mena

elotot dan menarik kembali buk

Adel dan Ravano. Kemudian dia segera menjelaskan b

o, dan mendapati cowok itu tengah menat

kalau saat ini Key tengah sala

avano tanpa mengubah

li. Gadis itu hanya menatap

asana awkward yang menyelimuti kedu

lom selesai! Jangan pergi!' Kurang leb

engerti dengan tatapan sa

dak mau berlama-lama berada dalam situasi

rsam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Di Tengah Malam2 Bab 2 Teasing Step Sister at Library3 Bab 3 Hak untuk Bahagia4 Bab 4 Bukan Sebagai Saudara5 Bab 5 Permainan Takdir6 Bab 6 Berbeda7 Bab 7 Cemburu8 Bab 8 Bianglala9 Bab 9 Phobia10 Bab 10 Permintaan Maaf11 Bab 11 Perasaan12 Bab 12 Sleep Well13 Bab 13 Khilaf14 Bab 14 Making Out Session15 Bab 15 Hot Chocolate16 Bab 16 Posesif17 Bab 17 Tawuran18 Bab 18 Tristan Arova19 Bab 19 Khawatir20 Bab 20 Pengganggu21 Bab 21 Toxic22 Bab 22 Murid Baru23 Bab 23 Perusak Hubungan Orang24 Bab 24 Fakta Mengejutkan25 Bab 25 Baikan26 Bab 26 Ajakan Setan 27 Bab 27 Firasat28 Bab 28 Traktiran29 Bab 29 Lip Tint30 Bab 30 Kebetulan Atau Kesengajaan 31 Bab 31 Pelampiasan32 Bab 32 Pelampiasan (b)33 Bab 33 Teman Baru34 Bab 34 Bekal35 Bab 35 Pengecut36 Bab 36 Pembalasan37 Bab 37 Egois38 Bab 38 Perubahan39 Bab 39 Cincin40 Bab 40 Masalah Baru41 Bab 41 Masalah Baru (2)42 Bab 42 Alasan43 Bab 43 Tempat Baru Untuk Bersandar44 Bab 44 Hilang Kendali45 Bab 45 Beruntung46 Bab 46 Renungan 47 Bab 47 Kabar Gembira48 Bab 48 Perpisahan Awal Pertemuan 49 Bab 49 Berdamai Dengan Diri Sendiri50 Bab 50 Like a Siblings51 Bab 51 Hidup Tenang 52 Bab 52 Dugaan 53 Bab 53 Si Penakut yang Berubah Menjadi Pahlawan 54 Bab 54 Pesan Misterius55 Bab 55 Konflik Kembali 56 Bab 56 Es Krim57 Bab 57 Waspada 58 Bab 58 Hina59 Bab 59 Murka60 Bab 60 Kesalahan 61 Bab 61 Ketenangan Diri62 Bab 62 Kembali Terulang 63 Bab 63 Kembali Terulang (2)64 Bab 64 Pembelaan yang Sia-Sia 65 Bab 65 Memanfaatkan Masa Lalu 66 Bab 66 Berhadapan Langsung 67 Bab 67 Masalah Bersama 68 Bab 68 Di Sore Hari 69 Bab 69 Sosok Penyelamat70 Bab 70 Ekspetasi 71 Bab 71 Tanggung Jawab72 Bab 72 Kekuatan 73 Bab 73 Tatapan Tulus 74 Bab 74 Bayang-Bayang 75 Bab 75 Nasihat Ayah76 Bab 76 Sisi lain Axcel77 Bab 77 Sisi Lain Axcel (2)78 Bab 78 Misi Pencarian Kelas79 Bab 79 Tertutup 80 Bab 80 Keinginan 81 Bab 81 Rindu 82 Bab 82 Serangan Balasan 83 Bab 83 Puncak Penyesalan 84 Bab 84 Berbeda 85 Bab 85 Berakhir 86 Bab 86 It's Okay To Be Not Okay 87 Bab 87 Dinding Baja 88 Bab 88 88. Kalimat Penenang