Kehormatan Yang ternoda
kan kewajibannya itu, begitu pun dengan yang lain kecua
ini akan membuat Ibu Khawatir," ucap Wi
mbuang dukanya saat ini. Namun rubuh kembali
irimu! Berbaring s
h jam baru Salm
bu. Aku sudah tidak berguna. Aku sudah h
atakanlah!"
n adiknya ini. Seolah dia juga meras
dah hancur. Aku sudah t
air mata yang mengalir itu pun tidak mampu
i terpaku di ambang pintu kamar Salmah sete
a yang dimaksud S
hnya memerah bagaikan udang masak. Dengan lang
buat ini kepadamu!" teriak Zainal. Nam
gal dalam men
ah semakin takut Ayah! sal
di samping Zainal m
damu? aku akan menghabisi nyawa orang itu,"
hnya. Dia memakai penutup wajah. Ayah, aku--," ucap Salmah tida
uk melaporkan ini. Aku ingin
ar dari kamar itu. Namun Winda tertatih
menjadi tersebar kemana-mana dan itu mungkin tidak akan bai
pai memutih sangking kuatnya. Lalu secara bertubi-tubi
egini," Nasehat Winda. Meskipun s
lui bersama belum pernah Zainal mengeluh. Namun saat ini, dia begitu terpuruk dan terpukul ketika menda
rat ini? apa kesalahanku? TUHAN.... Mengapa kau berikan aku c
ahan kita. Kita ini manusia, Pak. Pasti punya banyak kesalahan. Kalau kamu selaku
strinya itu benar. Bila dia saja selaku pemimpin rapuh begini, bagaimana denga
ai, kemudian duduk di ba
yakan apa kesalahanku dan menyalahkanmu." Zainal menutup matanya dan menengad
nal. Zainal merangkul pundak istrinya itu
na, Pak?" tanya Win
menghampiri
as? dia belum sadarkan diri. Juga tangannya terluka p
dar dalam larutan
an membawakan Sa
*
npa menyapa Evan dan Gavin yang
langnya lebih ku
dia. Tanyakan a
nanti cuma dap
masuk ke dalam kar
tuk pintu k
on!" pang
gin diganggu!" teria
nta Gavin lembut. Karena pembawaan Gavin memang lembu
kemudian berjalan gontai dan du
bisa aku bantu,"
a kamu mengend
abah lagi! Kamu tidak ingat? karena marah kamu mel
i. Jhondra yang pemarah, selalu bersikap semena-mena kepada Evan dan Gavin. Lalu Gavin yang lemah lembut, selalu menasehati keti
ng aku bertanya bagaimana cara mengatasi
edang menguasai hati dan pikiran. Bawa istighfar
h daripada praktekn
bilang tadi, kembali sama diri kita lagi. Mau atau tidak kita mengontr
buah kesalahan? apa yang akan
akukan? aku bukan sehari atau dua hari mengenal kam
g berdiri dan m
mandi. Aku sangat
mah yang memohon dan mengiba padanya. Dibawah guy
yang memulai. Siapa suruh
i pembenaran. Setelah ia mulai mereda emosinya baru d
ondra pun