Kehormatan Yang ternoda
u'alaiku
Hingga beberapa kali barulah muncul si pemilik r
m. Siapa?" daun
h. Tanpa basa-basi ia langsung ingin menutup kembali pintu. Akan
n!" wajah Salmah mengi
lagi," ketus Wanita tua itu yang ti
tolong pinjam uang un
pannya, "Tidak ada yang namanya pinjaman! Itu resikonya kalau dur
iakan Ibumu. Sekarang jalani saja! Toh itu
n keras hingga memb
a siapa lagi ia akan meminta bantuan kalau tidak kepada keluarga se
yang lain. Mereka semua sama saja,
hubungan keluarga antara mereka semenjak
h Salmah tidak sede
ju pulang, uraian air mat
ir mengapa ada kel
ecewa terhadap anak mereka. Namun adakah hati orang tua
yang reot. Terlihat Sang Ayah sedang menunt
nak?" ujar Pak Zainal melih
mah Nene
kkan kepalanya. Menat
sudah berapa kali Ibu melarangmu? lupakan mer
ang membutuhkan bi
an melukai hatinya dan pergi merendahkan harga diriny
am dekapan suami yang selama ini sudah menjadi
g tua Winda. Meskipun hidupnya dalam garis kemiskinan,
a Zainal selalu memperlakukan d
an marah, kamu la
, tidak sedikit pun ia ingin menaruh dendam di hati. Menurutnya itu hanya akan membuat dir
kondisi Ibu." Salmah meremas jari-jari tangannya dan menun
awa Ibumu ke pusk
apak demi setapak menuju puskesmas terdekat. Sal
kesmas, Winda la
memeriksa Winda saat ini. Di sampingnya pu
ya, Ibu?" tan
terus dada saya sakit sekali."
n, Ibu berbar
bagian dada Winda. Tensim
a setelah ini belum ada perubahan, bawa kembali ke
*
Rona langit mengukir bagaik
menambah suasana
da, berparas tampan nan menggoda sia
edang menjalani internship selam
nar-benar dilepas untuk melakukan tugas Do
k tali gitarnya. Melantunkan l
n kepalanya karena merasa sung
g menepuk pahanya sendiri, mengikuti alunan suara
apa Evan ramah
asjid. Ia sangat pemalu terlebih lagi kurang percaya diri. Bullying yang kerap ia terima dari teman-temannya juga kel
dampak bullyi
diri tanpa merasakan perasaan sepert
asuk waktu magrib, Salmah mengajari anak-anak desa mengaji
ollahul
ji sore ini, karena wa
keluar masjid untuk mengambil
pa Evan saat berpapasan dengan
m kaku dan mengangguk
berobat kemarin buk
ya
ah menatap se
dan yang ini Dokter Gavin." Evan menunjukkan kedu
bunya? sudah mending
ma itu Evan berbicara, selama
uru ia kemb
ah mendingan, Dokt
h Neng yang sebelum
, Do
rti kita b
mah permisi dari sana untuk meng
takan kepada Evan, jangan kegenitan. Harus