Dicintai Iblis Betina
Mereka kembali bergandengan menuju tempat parkiran. Sesampai di sana, tiba-tiba listrik
Aku takut,"
kembali hidup. Sekelebat bayangan tampak berlari dari arah di mana mobil Kirana berada
ngannya di pinggang Kirana, matany
a Kirana, dia menengad
diperiksa, kemudian dibukanya. Tak lupa meletakkan telapak
hal-hal yang tidak diinginkan. Sambil mengikuti kendaraan lain, Kirana dan Jacob
aa
older Hp, tak sengaja matanya menoleh ke kanan. Di dekat rambu-rambu lalu lintas, ada sesosok pria berdiri di sana.
sudah gila?" gu
ob. Lelaki berhidung mancung itu menggeleng, lalu kembali fok
spion, orang itu sud
ang, ngikutin kita terus," ucap Ja
li aja Papi cemas," jawab Kirana sambil terkekeh. "Per
yang semakin ramai. Ada gurat kecemasan terpahat di wajahnya.
lnya sendiri. Sementara Kirana sudah pulang diiringi para penga
*
enghilang. Perasaan tak enak, kini terbayar sudah. Dia mo
elap," g
. Benda pipih yang tergeletak di kasur kembali berdering. Tuan Kim-tan, ternyata. Sudah sekian lama dia tak pernah
langnya putriku?" tanya Kim
sud
dak jelas? Sehingga kau
dengan kasus ini, Anda salah, Tuan. Untuk a
itu!" kata Kim-tan dengan kalimat penuh penekanan. "Sebenarnya orang-orangku cukup gampang menggeledah seluruh isi Indonesia i
*
ah dicek, tetapi tak ada terlihat tanda yang janggal. Jacob mulai panik, ketika melihat rekaman saat berhenti d
?" tanya operator
, ini, di sini ada seorang pria berdiri, tapi
ah lihat, Pak," u
ut ruangan. Tubuhnya merosot, kemudian meletakkan telapak tangan di kepala sambil m
. Awalnya dia tidak memedulikan, tetapi orang-o
unyi, tuh." Salah
saku celana. Di layar ponseln
Tangan Jacob gemetaran, tetapi na
i Arsih," sahut or
ada ap
or Nona Kirana. Tahu bibi yang angkat, eh, tuan bes
i rumah, berarti dia menghilang di rumah
apa? Bibi e
ya tutup telepo
rsih melanjutkan ucapannya,
*
hnya yang mulai terasa remuk. Bukan! Hatinyalah yang remuk. Mencoba memejamkan
nya masih menatap langit-langit ka
eteksi? Ilmu hitam!" tebak Jacob, seketika dia bang
mengganggu waktu istirahatnya," uc
r, hah!?" Terdengar bent
atkan ponsel ke telinga yang tadi sempat dijauhkan
h dapat petunjuk?" tanya Kim-tan
rjadi padanya dari beberapa hari y
kau, Kirana
kita mencarinya menggunakan jasa orang pi
tar karena kau bodoh! Mana ada ha
na dengan cara sendiri. Izin menut
Tut
acob tersenyum masam, mengingat kelakuan calon mer
*
mpat
ekam. Tampak seorang pria kekar menggunakan jas berwarna hitam, di tiap sudut ruangan tersebut ada beberapa pria berpakaian serba hi
ta lagi," ucap pria itu sambil membelai wajah seoran
mbung