icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dicintai Iblis Betina

Bab 5 Pembalasan 1

Jumlah Kata:1007    |    Dirilis Pada: 20/05/2022

ndam, hanya saja terkadang orang lebih banyak memendam dan berusaha sabar menunggu pengadilan yang sesungguhnya. Jika dendam tentang s

i orang-orang yang berpikir, bagi oran

*

tiba-tiba menderu, Jacob terpaksa berpegangan pada pohon yang berada di dekatnya. Akan tetapi, pepohonan itu pun aneh,

p-hidup. Karena di sana juga terdapat seperti mulut yan

eriak Kirana ketika dia ber

empas akibat menahan angin yang dia rasa tak wajar. Sementar

Jacob menghant

ah Kirana mengambil kesempatan. Dia melompat ke atas pundak s

gundang petir tiba-tiba. Hujan pun kemudian turun sangat

ar! D

gan sekali hentakan kaki. Untuk saat itu, riwayat piaran Mbah Karmo tamat. Tidak tahu apa yang akan terjadi se

Ia mendekati Jacob, lalu mengulurkan tangan.

mengangguk karena dia masih terbayang hal yang menakutkan ta

an bergelantungan pada tubuh pria tua itu. Jacob mengeluarkan

s Kirana. Akan tetapi, Mbah

rwahnya bergentayangan, ia hanya akan mengingat beberapa saja, sele

, postur tubuh, dan bekas luka di pelipisnya. Iya, dia yang berdiri di dekat rambu-rambu lalu lintas. Kesadaran yang tak mungkin dimiliki oleh orang biasa.

at tusukkan belati itu!" perintah

i Ki

an membuka mulut dengan send

bah Karmo. Tak ada perlawanan, hanya suara erangan yang mememuhi

utar belati itu. Seperti orang kerasukan, sifatnya yang selama ini tak lagi melekat pada diri

n suara parau. Kemudian jasadnya berubah

kan tetapi, dia tidak mengenali dan tak tahu siapa pr

b menatap Kirana, berharap

m ingat. Mari kita kembali, s

, pondok itu pun terbakar. Sebenarnya arwah Kirana tidak mempunyai kekua

a-aba dari Kirana. Hanya beberapa detik be

rnama Erlangga," ungkap Jacob. "Apakah ilmu Mbah tidak bisa di

ang harus kau pecahkan sendiri. Tunjukkan pengorbanan lebih

ibayar mahal-mahal

*

yakan pada Kim-tan saat ini, tentu papi Kirana akan mengorek segala hal. Dia mulai resah, berbagai posisi t

idak kukenali," gumam Jacob sembari memukul-mukul kepalanya. Merasa bodoh

menguar di tiap sudut ruang kamar. Jacob langsung ba

cob mengedar

berdiri dengan anggun. Tidak, dia bukan berdiri melainkan men

Sayang?" Kirana pu

tatapan Kirana. Setelah arwah i

ok yang berbaring di sampingnya tampak sangat menggiurkan. Beberapa kali pria itu menjilat sudut bibir dan menelan air ludah

terpecahkan. Akan tetapi, sepasang ke kasih itu melanggar tatatan alam. Mereka melepas rindu, seperti yang pe

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka