Balas Dendam Sang CEO
nangis begitu?" Bu Anin bertanya, membuyarka
yang dikatakan oleh Tiara tadi, dadanya tiba-tiba terasa sesak. Tak Sa
a datang dan mengajaknya pergi, tapi dia tidak mau. Makany
pak terkejut, sampai-sampai
hal tentang papanya itu. Tapi rupanya sampai sekarang Jonan masih menjadi momok
agaimana Jonan memukuli Renata di depan putri kecil mereka yang lucu dan polos itu. Sebisa mungkin Bu Anin akan menghentikan ke
n papanya. Dia tumbuh dengan rasa takut dan rasa benci yang bersemayam di hatinya untuk sang papa. Sosok yang harusnya menjadi pelindu
pasti pasti bisa membuat dia melupakan semuanya. Caranya, tentu kita harus te
putrinya itu, rasanya benar-benar membuat hatinya terasa seperti diremas. Tiara memang anak yang kuat.
kemudian dengan nada lirih, seakan bergumam pada dirinya sendiri. Pemikiran itu mema
pa yang diucapkan oleh Renata barusan. Sebenarnya dia juga pernah berpikir sep
i tubuh Tiara sudah lebih kuat dan stabil, mungkin apa yang dikatakan oleh Mbak Rena
harus lebih dia pikirkan adalah kondisi tubuh Tiara, karena penyakit t
us pada kondisi tubuh Tiara dulu," ujar Re
enerasi itu kemudian terd
disinya lebih cepat stabil." Tiba-tiba Bu Anin membuka suaranya. Dia baru teringat dengan apa yang
ya memang akan dilakukan transfusi darah. Kelainan darah bawaan yang diderita oleh Tiara mengha
istrasi juga memberitahu jika Mbak Renata mesti melunasi sejumlah uang terlebih dahulu, baru setelah itu transfus
tadi pagi juga sudah diingatkan oleh piha
uang saya dulu. Kebetulan saat ini saya punya sedi
Dia malu jika harus merepotkan Bu Anin lebih banyak lagi. Cukup dengan Bu Anin menjad
rnah beberapa kali membantu menopang biaya rumah sakit Tiara, meskipun setelahnya langsung Renata kembalikan dengan cara dic
digunakan untuk membayar sewa kontrakan karena sudah menunggak hampir satu bulan?" Bu Anin kembali
ip yang lumayan besar," sahut Rena
sangat besar malah.' Rena
ngg
ngangguk
udah punya biayanya. Tapi kalau memang tidak ada, jan
akan meinta bantuan Bu Anin. Memangnya siapa lagi orang yang mau me
iliki hubungan yang baik sejak dia masih bekerja di kediaman Jonan dulu. Dia juga banyak berhut
sumber keuangannya setelah dia tak lagi bekerja. Bu Anin pun berusaha membalas budi pada orang yang sangat berjasa pada hidupnya itu. Tak bi
, pasti kalian tidak akan menderita seperti ini. Nyonya Raya pasti tidak akan membiark
h setiap kali teringat pad
alas semua kebaikannya. Tapi setidaknya, beliau pasti akan senang kalau saya membantu menantu dan cucunya," tambah Bu Anin