Balas Dendam Sang CEO
hingga isi di dalamnya menjadi sedikit berputar mengitari gelas, membuat aroma harum yang manis dan khas menguar sampai ke indra penciuman lelaki itu
ukannya salah orang. Memang aku yang memintamu untuk
anita penghibur yang sebelumnya memang sengaja dipesan Adnan untuk melayaninya malam ini. Dan sebenarnya, Adnan harus m
ibandingkan dengan para gadis belia. Apalagi dengan gaun malam berwarna merah marun yang saat ini tengah dikenakanny
karena tarifmu lumayan mahal?" tanya Adnan saat
butuh waktu agak lama baginya untuk meyakinkan diri jika lelaki yang akan menggunakan jasanya kali ini adalah Adnan,
ergetar. Dari sekian banyak lelaki, kenapa harus lelaki ini yang sekarang menjadi pelanggannya. Apakah ini sebuah kebetulan? Tapi melihat rau
ine di hadapan Renata saat ini memang sengaja menga
akan bertemu lagi setelah sekian lama," sahut Adnan sambil tersenyu
namun menggunakan kata tak disangka dalam kalimat yang diucapkannya barusan, seolah merek
hanya berdiri di s
hadapi. Dia tidak sedang bermimpi atau pun berhalusinasi. Lelaki yang menyewa jasanya malam ini adalah Adnan, s
laki itu. Renata sedikit menundukkan pandangannya, tak sanggup menatap wajah lelaki yang saat ini
ak ada bedanya dengan mereka semua, jadi tidak perlu tegang seperti itu," ujar Adnan sambil meletakkan gel
a justru semakin menunduk dengan mulut yang membisu. Sungguh tak disangka jika pada ak
aku punya uang yang cukup untuk membeli pelayananmu. Barusan aku sudah mentrans
mping perempuan itu. Tangannya terulur meraih dagu R
tentu saja aku akan memberimu t
dah yang dilontarkan Adnan barusan. Selama ini, dia tahu jika pekerjaannya adalah pekerjaan yang teramat sangat
bantah. Cengkramannya di dagu Renata semakin menguat saat perem
lakukan itu bersama mereka. Aku sudah membelimu untuk malam ini, jadi aku berhak mendapatkan pelayanan yang memuaskan!" Ad
Dia melihat kilatan kemarahan di mata Adnan, juga sorot mata penuh kebencian. Sepert
kembali menunduk, lalu menghela nafasnya sejenak. Setelah beberapa saat, barulah sekali lagi
ah berhasil menguasai dirinya. Dia bertanya dengan bahasa formal yan
a agak terkesiap melihat Renata yang sudah
saya bertanya, Anda suka permainan yang seperti apa?" ulang Renata lagi. Sekuat tenaga dia berusah
Entahlah, dia jadi merasa kesal melihat Renat
a kemampuanmu sebisa mungkin untuk membuatku pua
kembali beralih ke arah Adnan. Perempuan itu tak punya pilihan selain melakukan tug
Renata mendekatkan tubuhnya pada tubuh Adna
Renata hendak mendekatkan wajah
tah Adnan dengan suara yang
lam air yang dicampur dengan aroma terapi terlebih dahulu. Setelah berpakaian pun dia akan menggunakan parfum mahal, sehingga dari tubuhnya menguar aroma
mau mengambil resiko merasakan peluh lelaki lain di tubuhmu, jadi lebih baik kamu mandi dulu sampai tak ada aroma lelaki lain. Setelah itu, baru melayaniku." Adnan m
akukan padanya. Lelaki itu tiba-tiba muncul di hadapannya sebagai seorang pelan