icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Balas Dendam Sang CEO

Bab 3 Takdir yang Tak Diharapkan

Jumlah Kata:1115    |    Dirilis Pada: 19/05/2022

nya sesak, meski hatinya perih dan meski airmatanya harus sekuat tenaga dia tahan agar tidak jatuh, dia tetap memberikan pelayanan

sedikit menjauhkan dirinya dari tubuh Adnan yang sedetik lalu baru saja meraih pelepasan. Nafas mereka berdua masih membur

an mengingatkan lelaki itu pada sebuah fakta yang bahkan sampai saat ini masih suli

jika telah banyak lelaki yang telah menjamah tubuh perempuan itu, nyatanya dia tidak merasa jijik saat Renata menyentuhnya. Malah ada rasa ib

a kembali diingatkan dengan tujuan awalnya mencari Renata, yaitu membalas se

n langsung mengenaka

Pakai lagi bajumu," pe

ak, kemudian turun juga dari tempat tidur dan memungut bat

ku sudah selesai denganmu, kamu

tak pernah membiarkannya pergi setelah mereka melakukan hubungan badan. Para lelaki itu akan meminta Rena

kan? bermalam di sini denganku?" Adnan balik be

idur di ranjang yang sama denganku." Adnan menyela

kini Adnan tancapkan ke dadanya. Benar-benar terasa sakit dan menyes

an sambil berlalu menuju kamar

datang. Tatapan tajam Adnan langsung menyambut, membuat Renata tak kuasa untuk mengangkat waj

tanya Renata sekali lagi, masih

menjawab deng

. Diraihnya tas tangan yang sebelumnya di

Adnan saat Renata h

ke arah lelaki itu de

tip jika kamu bisa memuaskanku," uja

iasa. Kelihatannya kamu sudah sangat berpeng

melemparnya ke arah Renata hingga lembaran berwarna merah itu pun be

senyum miring. Sekilas kalimat yang diucapkannya terdengar sep

dnan dengan tatapan yang tak dapat dijabarkan dengan kata-kata. Rasa

idak. Dia tidak berhak berpikir tentang harga diri karena memang sudah tak memilikinya sejak lam

satu persatu lembaran uang merah yang dilempar oleh Adnan

Renata sambil kembali tersenyum. Setetes airmata jatuh be

dari Adnan, kemudian keluar dari kamar tersebut, sebuah kam

ng sejak tadi dia tahan. Perempuan itu menangis dengan sangat memilukan di ping

nasibnya yang begitu malang. Dan dari semua hal buruk yang dia alami,

rjadi di masa lalu. Adnan tak pernah tahu jika Renata melak

aik-baik saja meski kehilangan dirinya. Lelaki itu akan bertemu dengan per

an. Renata senang karena sepertinya sekarang Adnan telah hidu

mbaca pesan tersebut, segera dia menyeka sisa-sisa airmatanya, lalu beranjak.

sebuah gang dengan berjalan kaki. Tak lama kemudian, sampailah dia di se

empuan itu mengenakan baju dan celana panjang serta telah menghapus make-upnya. Dia kemudian kembali menaiki

aga di pintu masuk tetap memperbolehkannya lewat. Tampaknya sosok Renata sudah dikenal oleh mereka semua sampai diberikan akses yang ti

n tersebut. Sesosok bocah perempuan berwajah pucat tampak terbaring di brankar rumah sakit dengan selang infus ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Renata, Si Wanita Penghibur 2 Bab 2 Penghinaan Paling Menyakitkan3 Bab 3 Takdir yang Tak Diharapkan4 Bab 4 Trauma5 Bab 5 Bocah Malang6 Bab 6 Balas Budi7 Bab 7 Gen Buruk8 Bab 8 Jalan Hidup Adnan9 Bab 9 Sosok Di Balik Keberhasilan Adnan10 Bab 10 Memelihara Dendam11 Bab 11 Restu Dalam Sebuah Cincin12 Bab 12 Impian Renata13 Bab 13 Mulai Janggal14 Bab 14 Ucapan Tak Terduga15 Bab 15 Sebuah Kenyataan Pahit16 Bab 16 Dilema17 Bab 17 Luka dan Penghinaan18 Bab 18 Luka Terdalam Adnan19 Bab 19 Dendam20 Bab 20 Membulatkan Tekad21 Bab 21 Siapa Sebenarnya Renata 22 Bab 22 Bukan Ibu yang Membanggakan23 Bab 23 Panggilan yang Tak Bisa Ditolak24 Bab 24 Firasat25 Bab 25 Tindakan Tak Terduga26 Bab 26 Lelaki Tanpa Rasa Simpati 27 Bab 27 Jangan Ada Rasa yang Tersisa28 Bab 28 Tawanan Perang yang Merepotkan29 Bab 29 Nelangsa30 Bab 30 Apa yang Adnan Coba Lakukan 31 Bab 31 Masuk ke Dalam Perangkap Adnan32 Bab 32 Budak33 Bab 33 Dejavu34 Bab 34 Masih Ada Rasa yang Tersisa35 Bab 35 Luka Terdalam Seorang Ibu36 Bab 36 Tuan dan Peliharaan37 Bab 37 Persiapan Menjalankan Tugas38 Bab 38 Impian Masa Lalu39 Bab 39 Rasa yang Tertinggal40 Bab 40 Terbuai Lalu Terhempas41 Bab 41 Malam paling Menyedihkan42 Bab 42 Pelukan43 Bab 43 Pijatan di Pagi Hari44 Bab 44 Tawaran Menjadi Pendamping45 Bab 45 Saran dari Cakra46 Bab 46 Susu Kotak Berwarna Pink47 Bab 47 Kenangan Masa Lalu48 Bab 48 Renata yang Pertama49 Bab 49 Mantan Pelanggan Menjijikan50 Bab 50 Adnan, Tolong Aku ....51 Bab 51 Seorang Pelindung52 Bab 52 Goyah53 Bab 53 Tamu Kejutan54 Bab 54 Sosok Ayah yang Dirindukan55 Bab 55 Lamaran Tiba-tiba56 Bab 56 Calon Papa untuk Tiara57 Bab 57 Sama-sama canggung58 Bab 58 Sebuah Pernyataan Cinta59 Bab 59 Tahu Sejak Lama60 Bab 60 Kasih Sayang Gama untuk Tiara61 Bab 61 Bimbang62 Bab 62 Rencana untuk Mengikat Renata63 Bab 63 Tiara Pulang64 Bab 64 Tindakan Gama65 Bab 65 Tekad Adnan66 Bab 66 Rahasia Antara Adnan dan Cakra67 Bab 67 Pertemuan Mami Agatha dan Adnan 68 Bab 68 Hari Keberuntungan Mami Agatha69 Bab 69 Kegalauan Renata70 Bab 70 Keputusan Renata71 Bab 71 Kamu Milikku72 Bab 72 Meminta Perlindungan73 Bab 73 Mencoba Percaya74 Bab 74 Calon Rekan Bisnis Adnan75 Bab 75 Situasi Tak Terduga76 Bab 76 Bertemu Orang Tua Gama77 Bab 77 Pelajaran Kesukaan Tiara78 Bab 78 Bukan Pembawa Gen Penyakit79 Bab 79 Tawaran Kawin Lari80 Bab 80 Perdebatan81 Bab 81 Ancaman Adnan82 Bab 82 Goyah83 Bab 83 Tenang Sebelum Badai84 Bab 84 Merasa Rendah Diri85 Bab 85 Terbongkar86 Bab 86 Mengaku87 Bab 87 Hancur Berantakan88 Bab 88 Alasan Dendam Adnan89 Bab 89 Cerita di Balik Kepergian Renata90 Bab 90 Absurd91 Bab 91 Perasaan yang Teriris92 Bab 92 Membohongi Perasaan93 Bab 93 Neraka Dunia94 Bab 94 Melihat Adnan Kembali95 Bab 95 Sedikit Pencerahan96 Bab 96 Mulai Mencari Tahu97 Bab 97 Masih Ada yang Berbuat Baik98 Bab 98 Sikap Tak Terduga99 Bab 99 Antara Cinta dan Benci100 Bab 100 Luluh