My Lovely Man
uncul dari balik pintu kamar mandi. Sepertinya ia baru saja mandi. Terlihat d
memasak di sana!" Jaw
ibunya geleng-
lama beberapa bulan tak urung mem
ini kau hanya
mbungkus makanan si
cekingmu itu!" Sindiran yang diberikan Mommynya ya lantas membuat Nath kesal. Ka
ari-harinya di dapur untuk menyiapkan hidangan enak ini. Sangat sayang jika tidak dihabiskan
kmu yang super hemat i
i populasi!" Ja
tong Diana sedikit kesal. Putrinya itu selalu s
rgi kan, untuk bakti sosial?" Ujar Dia
tepat. Beruntung besok adalah akhir pekan. Jadi ia libur.
engingatkan aku!" Uj
ali. Setiap ada waktu longgar, ia akan menyempatkan diri untuk men
sorot mata penuh rasa bersalah. Akibat perceraian itu, Nath terlihat semakin meny
u tadi. Jika tidak, aku pasti dihadapkan dengan situasi sul
tor bekasnya. Kemudian menaiki tangga lantai dua menuju
r. Bulan dan bintang menghiasi langit malam. Seolah menghibur Nath y
Perlahan, air mata yang ia bendung itu terjatuh den
ia sedang rasakan. Dinginnya udara malam tak lagi ia hiraukan. Bulan yang bersinar itu seola
ak pernah berpihak padanya. Perihal gagalnya kisah cintanya. Kemudian di ikut
jijikkan itu. Pria penuh wibawa dan penyayang keluarga itu me
an. Ia tak peduli lagi jika besok ia akan jatuh sakit karena masuk angin. Yang ia perlu
gadis itu terbangun deng
engan sedikit kesusahan. "Apa
tentang kejadian semalam terputar
angkat!" Ujar Mommynya dari luar kamar. Ber
menggunakan sepatu boots hitam dan jaket kulit berwarna senada pula. Pena
u Nath keluar, bukan sapaan yang ia dengar. Melainkan ci
ra ini saja dulu!" Jawabnya jutek. Ia juga mengucur ku
. Akhir pekan begini ia sangat ma
sti kelelahan seminggu i
pula, aku ingin berbagi rejeki pada o
bawa mobil setelah tidak ada lagi yang mengantar mu?" Tanya Diana
rah tidak jelas. Aku jadi ngantu
th sekilas. Menganggap jika Nath, putriny
eh orang penting?" Kali ini, topik y
a, mereka punya anak lajang yang tampan. Kau mau kenalan?" Usu
aku menikah
Diana lagi seraya memberikan senyuman puas
aja yang menikah dengannya
perti papa mu. Cobalah untuk
han kompleks." Entahlah dengan cara apalagi Nath berusaha m
beban di pundakmu. Kau tidak sekuat itu!" Perkataan Diana serasa men
nci diri. Namun, sekarang ia seakan
!" Gumam Nath, yang tidak dapa
buah halaman bangunan tua. Hala
eakan menyambut kedatang mereka ke