icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Berondong Tampan

Bab 2 Raja sakit

Jumlah Kata:1103    |    Dirilis Pada: 27/04/2022

riksa kinerja karyawan di salah satu cabang restoran Korean Grill yang kumiliki. Aku masuk ke dalam setelah membu

u mengangguk sambil berjalan menuju ke lantai dua, melewati para tamu restoran yang tampak pu

l di bibirnya. Lalu tersenyum sinis seperti meledek penampilanku. Meledek? Berani sekali dia. Aku terus mel

nya seperti tak pernah melihat wanita saja." ucapku yang dijawab anggukan manajer. Aku berjala

*

u, bukan tanpa alasan, hanya saja aku tak suka mobil sedan mewah berwarna merah terang itu menyorot per

il berjalan ke arah mobil yang s

terus, badannya panas," s

t sekarang, saya tu

h kecepatan, aku tak mau Emi dan Raja sampai lebih dulu. Aku meremas jemari, sejak semalam, sepulang kami bermain di Playground

kah ke meja pendaftaran lalu duduk di dekat pintu IGD. Tampak da

ongan dari Emi ke pelukanku. Raja menangis saat merasakan bahwa aku,

mengalir deras di wajahnya. Seorang perawat dan dokter datang, mereka memeriksa kondisi Raja dengan teliti. Aku langsung memintanya untuk

bil darah dari lengannya. Emi aku suruh kembali ke rumah

gempal Raja pelan, menenangkan dan memeluknya. Mem

rban kecelakaan, aku lemas jika mendengar itu. Tak bisa ku bayangkan lukanya seperti apa. Raja kembali hist

uara yang asing, aku menoleh. Pria itu. Pria yang menata

menatap kedua luka di lengan kiri dan celana jeans yang robek. "Kecelak

rmisi." Ia melangkah pergi, aku kembali memeluk dan men

il. Ia menemukan kami. Wajahnya panik, ia mengecup pipi dan kening Raja berka

tanya tanpa menatapku, kedua

setengah lima sore, 'kan?" Aku menatap ke wajah maskulin suamiku itu. Ia menoleh. Tersenyum. Biasanya memang

ke kantor lagi, tadi aku tinggal gitu aj

lan ke arahnya. Meraih pinggang dan memelu

aan," ucapku yang mendapat balasan us

saat itu juga untuk urusan lainnya

amu di hotel aja dulu selama aku sama Raja di

a. Lalu kami saling melempar senyum. Ia pamit menuju ke meja

–Kaisar tak mau duduk di kursi roda bersama Raja. Aku berjalan di belakangnya, tersenyum bahagia karena ia tak lalai memperhatikan kami. S

menolehkan kepala beberapa kali. Ia menunj

h ada Dinonya?" tanya K

utra kami kembali diberi obat lain, tak lama kedua matanya kembali terpejam. Aku memeluk dan mengusap punggung suamiku. Ia menatap, "Jaga Raja ya, kabari aku. Maaf, kalau aku baru

melihat tanda merah di leher kanannya yang ia coba samarkan dengan kerah kemeja yang ia kancing hingga atas dan dasi yang ia kenakan s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka