Takdir Cinta Berondong Tampan
riksa kinerja karyawan di salah satu cabang restoran Korean Grill yang kumiliki. Aku masuk ke dalam setelah membu
u mengangguk sambil berjalan menuju ke lantai dua, melewati para tamu restoran yang tampak pu
l di bibirnya. Lalu tersenyum sinis seperti meledek penampilanku. Meledek? Berani sekali dia. Aku terus mel
nya seperti tak pernah melihat wanita saja." ucapku yang dijawab anggukan manajer. Aku berjala
*
u, bukan tanpa alasan, hanya saja aku tak suka mobil sedan mewah berwarna merah terang itu menyorot per
il berjalan ke arah mobil yang s
terus, badannya panas," s
t sekarang, saya tu
h kecepatan, aku tak mau Emi dan Raja sampai lebih dulu. Aku meremas jemari, sejak semalam, sepulang kami bermain di Playground
kah ke meja pendaftaran lalu duduk di dekat pintu IGD. Tampak da
ongan dari Emi ke pelukanku. Raja menangis saat merasakan bahwa aku,
mengalir deras di wajahnya. Seorang perawat dan dokter datang, mereka memeriksa kondisi Raja dengan teliti. Aku langsung memintanya untuk
bil darah dari lengannya. Emi aku suruh kembali ke rumah
gempal Raja pelan, menenangkan dan memeluknya. Mem
rban kecelakaan, aku lemas jika mendengar itu. Tak bisa ku bayangkan lukanya seperti apa. Raja kembali hist
uara yang asing, aku menoleh. Pria itu. Pria yang menata
menatap kedua luka di lengan kiri dan celana jeans yang robek. "Kecelak
rmisi." Ia melangkah pergi, aku kembali memeluk dan men
il. Ia menemukan kami. Wajahnya panik, ia mengecup pipi dan kening Raja berka
tanya tanpa menatapku, kedua
setengah lima sore, 'kan?" Aku menatap ke wajah maskulin suamiku itu. Ia menoleh. Tersenyum. Biasanya memang
ke kantor lagi, tadi aku tinggal gitu aj
lan ke arahnya. Meraih pinggang dan memelu
aan," ucapku yang mendapat balasan us
saat itu juga untuk urusan lainnya
amu di hotel aja dulu selama aku sama Raja di
a. Lalu kami saling melempar senyum. Ia pamit menuju ke meja
–Kaisar tak mau duduk di kursi roda bersama Raja. Aku berjalan di belakangnya, tersenyum bahagia karena ia tak lalai memperhatikan kami. S
menolehkan kepala beberapa kali. Ia menunj
h ada Dinonya?" tanya K
utra kami kembali diberi obat lain, tak lama kedua matanya kembali terpejam. Aku memeluk dan mengusap punggung suamiku. Ia menatap, "Jaga Raja ya, kabari aku. Maaf, kalau aku baru
melihat tanda merah di leher kanannya yang ia coba samarkan dengan kerah kemeja yang ia kancing hingga atas dan dasi yang ia kenakan s