icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

USTADZAH CANTIK

Bab 2 Part 2 Rasa yang Tak Biasa

Jumlah Kata:1835    |    Dirilis Pada: 22/04/2022

zah C

rt

ap Indah Fuji Latifah itu. Keindahan senyum dengan pipi dihiasi lesung dan gigi gingsul yang menggemaskan. S

u enggak?" ta

lah,"

erus?" pa

" timp

, senyum, sikap dan tutur kata gadis bernama Indah Fuji Latifah itu. Aku serahkan semuanya pada Allah dan tidak mau berlebihan mencintai seseorang, meski gejolak hati begitu besa

anget buat kamu," ucap ibuku

egelas susu coklat

ibu enggak tid

Tahajud bareng, tapi ternyata

bil wudhu di

pada ibuku, lalu aku minta doanya. Malu banget k

t ibuku keluar s

an," ba

tidak jadi meminta maaf dan doanya, karen

ketemu dia dan tiga kali mimpiin dia," bisikk

zah cantik dan menggemaskan itu. Saat aku bekerja mengecek barang

disini, pasti bibi sering mampir," ujar bibiku yan

au kemana nih?" jawabku, lalu balik bertan

kan dia sekarang mesant

?" tanyaku

ni mau belanja buat kep

ga Anin jadi anak ya

yang single par

uridnya Ustadzah Indah d

u sangat baik terhadapku dan ia sering mengasuhku saat aku masih kecil. Meskipun profesinya tidak

i sama orangtua. Cukup bibi aja yang rusak, ja

beruntung banget punya bini yang cantik dan baik

uga kayak gini terus, tapi mau gimana

baik. Aku membantunya membawa belanjaan, kubelikan min

jenguk Si Anin dulu," pamitn

sekarang dan semoga dia bisa bertobat," gumamku saat

gini? Jangan bilang sama bapak kamu yah? Maafin bibi."

ap tuh pasti ganas. Doyan juga loe ternyata. Cakep banget yah mirip Melody Eks member JKT48." Aku teringat ucapan rekan kerjaku di tempat k

rharap bisa bertemu dengan Ustadzah Indah, tapi sampai sore pulang

supaya ketemu? Ampun Ferguso, kayaknya a

aat aku sampai di depan Masjid, aku teringat saat bertemu dengan Ustadzah Indah di depan Masjid itu pada pertemuan

i HambaMu dengan berlebihan. Kuserahkan semua padaMu ya Allah. Ampuni segala dosa-do

selesai shalat, tiba-tiba air mataku menetes. Aku tanp

ima sama Allah, masa udah minta dikasih jodoh kayak Ustadzah Indah. Ampuni aku ya Allah, kenapa perasaan ini semakin besa

on ampun pada Allah. Namun, sore itu aku menangis tanpa bisa kucegah. Entah aku menangis karena teringat semua dosa-dosaku di masa lalu atau aku menangis karena mencintai sese

anku. Aku ingin menjadi hambaMu yang bertaqwa dan mendapat ampunan dariMu. Kenapa perasaan ini semakin dalam dan membuatku sesak? Enggak boleh ber

sebagai pendamping hidup. Mungkin dia wanita pertama yang ada dalam doaku, selain ibuku sendiri. Ah, aku bingung dengan perasaanku sendiri. Astaghfirullah, ingat Firman, fokus perbaiki diri, biar

seorang wanita dan anehnya kami baru bertemu tiga kali. Sungguh terlalu. Aku sadar ternyata hatiku begitu rapuh dan lemah. Aku pun ternyata begitu cen

sampe keluar air mata segala,

motorku menuju Warteg Favoritku. Sesampainya di Warteg yang

Masjid? Ustadzah Indah ada disini lagi

, Mun?]

an.] Kubaca p

dan tanpa nunggu gunung meletus, aku bergegas ke tempa

tanyaku sete

n rak Snack dan biskuit. Jantungku berdebar saat kulihat Ustadzah Indah tengah berdiri memilih belanjaan sambil membawa ke

ng berusaha mendekati se

" ser

a aku m

ak yah?" tanyanya sambil m

gkah. Ia kembali melemparkan s

ya ambilin," jawabk

yang dimaksud. Ia me

?" tanyaku

makasih yah

kan Biskuit dan Snack. Muncullah

belanja di Alfam*rt Online?"

atnya, jadi pesanannya dikirim ke rumah, buka

nduk. Kurasakan kebahagiaan

ya sama Si Mas, tapi katanya Si

hkan salah tingkah. Ia memalingkan wajah sambil mengelus dadanya sendiri, lalu berjalan ke arah meja kasir setelah menganggukkan kepala untuk pamit

h." Ia meminta supaya aku membantunya saat aku lewat

n galon air mineral. Ia keluar Minimarket dan menghampi

s," ujarnya d

apa buat di rumah?" tan

umah, Mas,

sepupuku yang juga lagi mondok, namanya

ya sambil menatapku

erti kebingungan, la

Anindita Put

upuku lewat ponsel, foto yang

ucapnya sambil meli

lon ke motor matic miliknya, ia pamit

dohku." Aku ke

ya, aku berjalan masuk ke Minimarket sa

lihat ke arahku," ucapku dalam hati samb

urun dari motor, lalu berjalan masuk ke Minimarket. Aku diam mematung

si pulsa," ucapnya setelah masu

awabku sem

ingin terus mengobrol dan mendekati gadis manis menggemaskan yang dipanggil Ustadzah itu, tapi aku bingung dan

" ucapnya, lalu ia kemb

u terpesona, tapi tidak berani mendekatinya

yang lagi kasmaran

? Dia belum laporan penjualan Fokus Pro

Ustadzah Indah. Itu pertemuan ke empat den

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka