Cinta Kedua
ng telah menangani kondisi Clarissa. Tatapan kedua mata dari
anya keajaiban saja yang bisa menolong kondi
ihat sangat terkejut. Mulutnya mulai menganga."Itu semua tidak mungkin, kah, Dok
sekali. Dia sudah memasuki leukimia stadiu
kin! Dia pasti a baik-baik saja! Dokter pasti salah untuk memeriksa kondisi dari
Clarissa. Apalagi dia masih belum menemukan pendonor sumsum tulang belakang yang cocok untuk dia." Kata dokte
sa tidak sanggup ketika melihat kondisi Clarissa harus terbaring
lami penyakit leukimia stadium akhir. Dia merasa bukan kekasih yang
damping hidupnya. Namun dia merasa hatinya sangat tersayat ketik
wajah Anton yang terlihat begitu putus asa." Semua itu karena permintaan dari Clarissa. Ia tidak ingin jika kamu bersedih melihat ko
n mati. Dia hanya bisa menghirup udara lewat selang o
perti mayat hidup. Air matanya tak kuasa untuk jatuh membasahi kedua pipinya seketika. Lalu dia menggenggam erat jemari tanga
enar. Dia merasa bukan sebagai kekasih yang baik. Dia merasa putu
ak punggung tangan Clarissa. Dia merasa hatinya sangat hancur. Dia merasa dadanya begitu sesak. "Bangunlah sayang aku ada disini disamping
lai menceritakan awal pertama pertemuan antara dia dan Clarissa. Dia merasa pertemuan itu
ik sekali dan langsung memanggil dokter untuk segera menangani Clarissa. Kem
saja saya akan memberikan kabar apapun kepada anda. " kat
bagian dalam kehidupanku! " kata Anton memohon kepada dokter. Namun perawat pun membawa Anton tetap keluar dari rua
t sosok kekasihnya harus terbaring lemah di atas ranjang ruang ICU. Dia tidak dapat sama
sangat putus asa sekali. Dia tidak dapat berkata apapun
ritis. Dia mulai memeluk Desi begitu sangat erat sekali. Lalu dia mulai berkata, "Kamu tidak usah khaw
enjadi seorang ibu yang gagal tidak bisa menjaga anakn
ihat anaknya harus menghirup oksigen dalam bantuan selang dan tabung oksigen. Dia juga merasa hancur ketika dokter memvonis ana
sekali tidak ada ekspresi hanya datar. Lalu Burhan pun mulai mengecup ujung
dalam ruang ICU. Mereka bertiga terlihat wajahnya sangat suram ketika mendengarkan kabar bahwa kondisi Clarissa makin me
ingin tersiksa di dalam keluarganya sendiri. Dia merasa sangat lelah sekali me
nya ke dalam sebuah tas koper. Dia akan men
i sana sudah ada kedua orang tuanya beserta
a koper besar. Dia sangat curiga sek
ai menghentikan kedua langkah kakiny
langkah kakinya lalu dia
i kalau akhirnya Luna selalu saja tersingkirkan diri kalian!" Kemudia
rumah ini!" Ancam Bimo kepada Luna. Namun Luna tetap saja tidak menggu
putrinya. Dia tidak menyangka jika putrin
kan kedua langkah kaki dari
yang berbeda jadi tidak bisa kalian menyamakan ataupun membanding bandingkan aku dengan dia!" seru Luna dengan nada yang begitu sangat tegas sekali. Dia langsung pergi begitu s
s kepala! "Dengus