Cinta Kedua
. Sekilas dia melihat ada bayangan yang mirip sekali dengan Clarissa. Ia mer
diam menyelinap masuk ke dalam rumah kediaman Clari
TOK
lam. Apa salah aku sehingga kamu
gin melihat wajah sedih dari Anton. Dia tidak ingin dikasihani oleh Anton
u sangat merindukan kamu Clarissa! Kena
amun tubuhnya begitu sangat lemah sekali karena dia baru saja melaksanakan kemoterapi. Dia bahkan belum memiliki
idak pernah pantas untuk Anton karena dia akan membuat Anton patah hati dengan kondisinya saat
ia tidak dapat untuk menggenggam sendok sekalipun a
sekali lagi. " Kenapa kamu menghukumku seperti ini? Aku akan sel
kondisinya saat ini yang begitu lemah. Dia juga tidak ingin Anton merasa sedih karena waktunya di dunia ini sudah tidak
an penjelasan dari kamu. " Anton mencoba untuk memohon
ntu kamarnya. Walaupun Anton terus-menerus meng
milih untuk diam saja. Dia tidak ingin memicu pertengkaran antara dirinya dengan saudari tirinya. Karena benar atau
rsoalan keluarganya. Dia hanya merindukan sosok ibu yang selalu
unya. Dia selalu saja merindukan ibunya. Dia berharap malam itu se
atus persen setelah menikah dengan Rebecca, ibu tirinya. Dia merasa kehidupannya benar-benar jungkir balik. Ayahny
t merinduk
ama meninggal dunia. Hal itu membuat sayatan luka di dalam hati Luna. Apalagi setelah 40 hari ibunya meninggal, ayahnya menikah kemb
i untuk merasakan cinta kasih dan kehangatan keluarga. Dia menganggap kelu
umah keluarganya. Karena dia sudah merasa
ari belakang sehingga mem
intu dibalik kamar itu." wanita paruh baya itu berusaha untuk mengingatkan Anton kalau di balik kamar milik Clarissa tidak a
wanita itu telah berbohong kepada dia. Dia yakin jika di dalam kamar itu ada Clarissa yang bersembu
wanita paruh baya itu yang merupakan ibu dari Carissa. Dia melihat jika ekspresi wajah dari wanita paruh baya itu sangat tegang. "Saya tahu jika tante
dalam ruangan itu ada Clarissa. Tante tidak pernah bohong sama sekali sama kamu. "Wanita paruh baya itu berusaha un
untuk ingin membuka pintu kamarnya. Dia sama sekali belum siap untuk bertemu deng
ir sekali dengan kondisi Clarissa. Saya selalu saja mendapatkan fira
ngenai kondisi Clarissa. Tapi tenang aja Kalau Clarissa itu kondisinya baik-baik saja. Dia hanya
masih curiga kalau di dalam kamar itu
a meyakinkan Anton. Sebenarnya dia merasa tidak tega
asakan hatinya sangat hancur sekali ketika dia mendengar vonis dari dokter mengenai penyakitnya. Air mat
sayang. " Clarissa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil menangis