icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Diamnya Istriku

Bab 2 Diamnya yang Menyadarkanku

Jumlah Kata:1160    |    Dirilis Pada: 12/04/2022

ihat wajah yang kini berdiri di sampingnya, dibiarkannya

asin. A-abang cuma iseng

pernah berhubu

unya iman," ucapku sembari memegang

tas itu b

a memberikannya padaku. Itu adalah sebuah bon pembelian tas dan sebuah lingerie. Dua hari lalu aku membelikan Tas untuk Tiara, tapi tidak tahu kalau dia juga m

i hanya tentang haus perhatian perempuan. Hal yang tak pernah Ayu berikan karena terlalu sibuk mengurus rumah dan anak-anak. Aku suka saat Tiara bergantung padaku bermanja-manja denganku, merayuku, hal yang sudah jarang sekali Ayu lakukan. Karena sibuk seharian baru teringat hari ini adalah hari ulang tahun Ayu. Aku mengejar wanita itu, kemudian memelu

badan, percaya sama Abang, Abang enggak tahu kalau Tia

au aku p

Dek, Abang minta maaf sejujurnya Abang enggak ada pikiran ke

secantik dia, Apa ak

inta maa

elanamu Bang, aku berbunga-bunga seperti orang jatuh cinta ,selama pernikahan

a kemudian. Sungguh perkataan barusan seakan menghunjam jantungku, itu baru satu yang ke

berkali-kali lipat. Anak kita 3 mereka butuh makanan yang bergizi butuh pakaian yang layak. Kenapa aku jualan makanan online? Uangmu habis hanya untuk biaya lis

uskan." Aku sudah tak ta

il melepaskan pelukan. Kutatap matanya yang kini terlihat lebih tenan

mau pol

ak akan pernah poligami, cukup satu, lup

kahan itu harusnya saling membahagiakan, kalau tetap bertahan. Kita hanya akan saling men

aku meneteskan air mata di depan Ayu. Sakit sekali melihatnya hancur seperti itu, meskipun dia tak menangis aku bisa melihat keputusasaan lewat matanya, mangkinkah dia percaya kalau aku sudah melakukan h

ga dong di gendon

mpir menyamaiku. Apa yang akan dia lakukan kalau tahu aku menyakiti hati ibunya? Kubaringkan Ayu di tempat peraduan kami, ini malam yang panjang. Mataku tak mampu terpejam sedangkan Ayu sudah terlelap. Wajahnya yang

ku tidak akan pernah m

mah dengan baik hanya saja jadi agak sedikit pendiam, tak ada lagi teriakan yang sering kali terdengar saat pagi, ketika anak-anak enggan dibangunkan untuk salat. Dari kejauhan kulihat Ilh

ti baju sana ini l

k mau

pakai baju ini, minta dijahit sama ma

u udah dijahit jug

, Ilham pakai

ltramen, tuh lagi dijemur! Lagian kata Mamah ini buat lubang angin. Sudah dulu ya Pah aku

n ketiaknya. Ternyata Ayu sedari tadi memperhatikan. Seketika pandangan kami bertemu, namun Ayu malah seperti melarikan diri ke arah dapur. Selalu saja menghindar. Dari s

ih," ucapny

pernah bilang kalau

api mas kan suka marah-

Mall ya, beli pakaian buat

a barusan kenapa terasa begitu menusuk. Teringat ketika Ayu meminta uang tambahan aku memang selalu marah lalu mengak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ketahuan2 Bab 2 Diamnya yang Menyadarkanku3 Bab 3 Takut4 Bab 4 Secercah Harapan5 Bab 5 Di balik Diamnya6 Bab 6 Benci Pengkhiantan7 Bab 7 Kejutan8 Bab 8 Kembalinya Tiara9 Bab 9 Percayalah Padaku!10 Bab 10 5 Minggu11 Bab 11 Sebuah Fakta12 Bab 12 Anak Siapa 13 Bab 13 Wanita Macam Apa Dia 14 Bab 14 Fitnah yang Menghancurkan15 Bab 15 Pulang dan Rumah16 Bab 16 Isi Hati17 Bab 17 Dilemanya Seorang Istri18 Bab 18 Aku Benci Tiara19 Bab 19 Kehancuran20 Bab 20 Ayu yang Menggemaskan21 Bab 21 Ujian22 Bab 22 Haruskah Aku Berbaik Hati 23 Bab 23 Sisi Lain Reno24 Bab 24 Benci25 Bab 25 Malaikatku Terluka26 Bab 26 Kehilangan27 Bab 27 Kuatkanlah28 Bab 28 Ujian yang Tak Pernah Ada Habisnya29 Bab 29 Dia Tidak Baik-Baik Saja30 Bab 30 Jangan Pergi31 Bab 31 Kutemukan Malaikatku Kembali32 Bab 32 Kenapa Harus di Depan Banyak Orang33 Bab 33 Anugerah Terbesar34 Bab 34 Khawatir35 Bab 35 Bertahan atas Nama Anak36 Bab 36 Hadiah Mahal37 Bab 37 Apakah Kamu akan Tetap Bangga 38 Bab 38 Kejar Impianmu!39 Bab 39 Sebuah Foto40 Bab 40 Serasi41 Bab 41 Semua karena Kontrak42 Bab 42 Bukan untuk direndahkan43 Bab 43 Tak Ada yang Mau dikhianati Dua Kali44 Bab 44 Wanita dan Harta45 Bab 45 Ujian46 Bab 46 Aku akan Berjuang47 Bab 47 Pria yang Mengagumkan48 Bab 48 Jangan Mimpi49 Bab 49 Jika Marah Dia akan Diam50 Bab 50 Kecewa51 Bab 51 Ajarkan Aku!52 Bab 52 Izinkan Aku!53 Bab 53 Jangan Lari dari Tanggung Jawab!54 Bab 54 Kecantikan yang Tersembunyi55 Bab 55 Ayu Pingsan56 Bab 56 Aku Tetap Lebih Unggul57 Bab 57 Penampilan Baru58 Bab 58 Ide Gila59 Bab 59 Tidak Ada yang Berhak Memilikinya Selain Kamu60 Bab 60 Aku Sudah Tak Menginginkannya61 Bab 61 Terus Menghindar62 Bab 62 Tidak Perlu Berlebihan63 Bab 63 Apa Kamu Sedang Tidak Percaya Diri 64 Bab 64 160 Juta65 Bab 65 Menyibukkan Diri66 Bab 66 Kenapa Pergi67 Bab 67 Apa yang Terjadi Sebenarnya68 Bab 68 Tak Acuh69 Bab 69 Diancam70 Bab 70 Di Antara Tiga71 Bab 71 Tak akan Kubiarkan Dia Lolos72 Bab 72 Sebuah Ancaman73 Bab 73 Gelisah74 Bab 74 Maaf, karena Memilih Jalan yang Salah75 Bab 75 Di Ujung Tanduk76 Bab 76 Takut, Ya 77 Bab 77 Merasa Terhina78 Bab 78 Lebih Menyakitkan dari Sebuah Tamparan79 Bab 79 Sendirian80 Bab 80 Rumah untuk Pulang81 Bab 81 Wanita yang Mendekatkanku Padamu