Diamnya Istriku
ihat wajah yang kini berdiri di sampingnya, dibiarkannya
asin. A-abang cuma iseng
pernah berhubu
unya iman," ucapku sembari memegang
tas itu b
a memberikannya padaku. Itu adalah sebuah bon pembelian tas dan sebuah lingerie. Dua hari lalu aku membelikan Tas untuk Tiara, tapi tidak tahu kalau dia juga m
i hanya tentang haus perhatian perempuan. Hal yang tak pernah Ayu berikan karena terlalu sibuk mengurus rumah dan anak-anak. Aku suka saat Tiara bergantung padaku bermanja-manja denganku, merayuku, hal yang sudah jarang sekali Ayu lakukan. Karena sibuk seharian baru teringat hari ini adalah hari ulang tahun Ayu. Aku mengejar wanita itu, kemudian memelu
badan, percaya sama Abang, Abang enggak tahu kalau Tia
au aku p
Dek, Abang minta maaf sejujurnya Abang enggak ada pikiran ke
secantik dia, Apa ak
inta maa
elanamu Bang, aku berbunga-bunga seperti orang jatuh cinta ,selama pernikahan
a kemudian. Sungguh perkataan barusan seakan menghunjam jantungku, itu baru satu yang ke
berkali-kali lipat. Anak kita 3 mereka butuh makanan yang bergizi butuh pakaian yang layak. Kenapa aku jualan makanan online? Uangmu habis hanya untuk biaya lis
uskan." Aku sudah tak ta
il melepaskan pelukan. Kutatap matanya yang kini terlihat lebih tenan
mau pol
ak akan pernah poligami, cukup satu, lup
kahan itu harusnya saling membahagiakan, kalau tetap bertahan. Kita hanya akan saling men
aku meneteskan air mata di depan Ayu. Sakit sekali melihatnya hancur seperti itu, meskipun dia tak menangis aku bisa melihat keputusasaan lewat matanya, mangkinkah dia percaya kalau aku sudah melakukan h
ga dong di gendon
mpir menyamaiku. Apa yang akan dia lakukan kalau tahu aku menyakiti hati ibunya? Kubaringkan Ayu di tempat peraduan kami, ini malam yang panjang. Mataku tak mampu terpejam sedangkan Ayu sudah terlelap. Wajahnya yang
ku tidak akan pernah m
mah dengan baik hanya saja jadi agak sedikit pendiam, tak ada lagi teriakan yang sering kali terdengar saat pagi, ketika anak-anak enggan dibangunkan untuk salat. Dari kejauhan kulihat Ilh
ti baju sana ini l
k mau
pakai baju ini, minta dijahit sama ma
u udah dijahit jug
, Ilham pakai
ltramen, tuh lagi dijemur! Lagian kata Mamah ini buat lubang angin. Sudah dulu ya Pah aku
n ketiaknya. Ternyata Ayu sedari tadi memperhatikan. Seketika pandangan kami bertemu, namun Ayu malah seperti melarikan diri ke arah dapur. Selalu saja menghindar. Dari s
ih," ucapny
pernah bilang kalau
api mas kan suka marah-
Mall ya, beli pakaian buat
a barusan kenapa terasa begitu menusuk. Teringat ketika Ayu meminta uang tambahan aku memang selalu marah lalu mengak