Diamnya Istriku
kamu aku tak pe
sebuah hotel. Seketika jantungku berpacu sangat cepat, otakku berusaha keras meng
perempuan dalam satu ruangan? Mbak jangan terlalu naif."
nya tak peduli kalau kami akan ja
ma Abang, itu bu
i ayu ha
mu lihat!" tunjuk Tiara ke ponselnya,
mana dia dap
terlelap dengan bertelanjang dada sedang dipeluk Tiara, bisa kulihat mata Ayu mulai
suamimu hah? Di mana harga dirim
dengan wanita lain?"
ercaya suami
niaku beras
harus melakukannya di de
nah tidur denganmu!" Ayu setengah berteriak
sumpah atas nama Tuhan hahaha. Dia
kan urusanku." Ayu memalingkan
? Suami yang kau banggakan men
t bibir bawahnya, berusaha menahan tang
ak pikir mbak siapa? Memang Mbak diem kayak gini bisa ng
gil satpam." Aku membentaknya sangat keras,
sal sekali tapi dia tak lagi berkata apa pun dia memilih pergi. Ayu masih berdiri di samping, lengan k
." Kutatap Ayu yang seda
n aja jangan ditaha
nya me
" Kupegang kedua bahu a
ek masih percaya sama Abang, kita sele
yu masih bersamaku dia tengah duduk di sisiku, kami berada dalam satu mobil menuju arah pulang, tapi ketakutanku akan kehilangan dia lagi begitu besar. Terbayang akan hari-har
pi seolah ribuan kilometer. Larut dalam pemikiran masing-masing Sesekali terdengar anak-anak yang tertawa menceritakan keasyikan mereka di Time Zone, sedang Reno sibuk melihat setiap inci laptop barunya. Melihat anak-anak begitu baha
skan untuk langsung masuk kamar. Dia mulai menanggalkan jilbab lal
iang loh Dek
ah B
Bagaimana mungkin dia bisa berkering
mandi. Padahal dia bisa saja meluapkan emosi tetapi dia memilih untuk meredam e
banget Dek
baju dulu," ucap ayu samb
h tapi kamu masih malu-malu untuk ganti
gannya bahkan rekaman CCTV saat di lorong hotel dia mengirimkannya juga ke Ayu, pantas saja Ayu masih terlihat tenang saat Tiara menunjukkan video itu. Ada satu hal yang membuatku tiba-tiba tersenyum, Ayu membalas Tiara kalau dia lebih percaya aku. Hal yang sama yang dia ucapkan ketika kejadian di Mall tadi siang. Berapa banyak l
ratkan agar ayu mau duduk bersebelahan denganku
ada yang mau di
etap
ang bakal jawab s
dia tak mau bicar
asli?" ucapnya memecah k
li, Adek masih mau den
bertanya
ihat men
i Dek,"
en Abang yang lain di mobil yang berbeda mereka kayaknya udah duluan, dari awal Abang nyetirnya pelan soalnya kepala Abang udah kerasa sakit, bener aja vertigo Abang kumat terpaksa Aban
isa ada foto k
a Abang bangun..." ucapanku terpotong sun