Lie
n langkah untuk berada tepat di sisi Zefannya. Dia adalah perempuan yang menelepon Zefannya minggu kemarin saat berada di rumah sakit untuk menjenguk V
ugas yang minggu kemarin?" tanya Yuri
erbelok kearah kiri tapi langkahnya terhe
-laki dari ujung koridor
alu karena Vero memanggil dengan sebutan mami ditambah melambaikan tangan padanya dan membuat semua atensi mata yang bera
uri dan menghampiri kedua lelaki
berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan b
u mami," ja
a saat Vero memanggilnya seperti itu. Sedangkan yang menjadi tersangka ab
nya Zefannya dengan usapan lembut di kepala Vero a
b Vero yang nadanya
ma Aunty ya. Jadi Vero jangan manggil
dengan tatapan yang menggemaskan. Sungguh jika Vero sudah mengeluarkan kegemasannya siapapun tidak tega untuk melanjutkan perkataannya d
tidak karena Vero
unty tahu ada Vero disini," dengan menunjuk Bima, sedangkan tersangka mengalihkan pandangan ke a
ya akhir-akhir ini, entah selalu mengirim pesan di setiap harinya atau mengirim berbagai makanan ke
anak yang tidak baik
jika Vero tidak memanggil,"
an sengitnya tertunda kala Bocah
bisa hari ini," ucap Zefannya deng
ncle, Aunty
ap harinya dia membuat poin keburu
ggap itu iya," jawab Bima terlebih dahulu se
sangat lama jika Vero menunggu. Aunty tidak mau membuat Vero menunggu." Mencoba membujuk Vero yang kini merajuk ingin be
apan?" suara Bi
lebih baik kamu pulang saja bawa
hanya satu jam, kita bisa m
ari menuju kolam ikan y
pa kamu selalu bertindak seenakny
n pasti. Jadi aku yang memutuskan
ku akan menyelesaikan t
annya berlalu dengan tampang yang sangat kesal. Ok poin Bima
" ucapnya dengan s
ia sudah di perhatikan dan kini Bima memanggilnya dengan sebutan itu menambah setiap mata mengalihkan kembali atensinya pada Z
ti bertemu terlebih dahulu tapi Yuri tidak tahu cerita sebelumnya dan sekarang menuntut jawaban dengan mena
nnya yang sadar d
rtanyaan yang sudah
id
g membawa Vero dan mem
jakan cepat dan jangan membahas yang tidak perlu," jawab Zefanya
adaku," perintah Yeri me
ini. Sudah pasti Yeri mengetahui bagaimana hubungan sahabatnya ini karena Zefannya selalu bercerita padanya
u rasanya remuk," diiringi pereg
ungan kembali?" tanya Yeri
Vero sakit dan ing
bil kesempatan untuk bertemu denganmu
id
uk mendekatimu kembali." Pendapat
un
mas yang berlari menuju keduanya dan mengarahk
selesai ayo
ya pergi. Bima cukup takut untuk berhadapan dengan perempuan cerewet seperti Yeri bahkan saat Yeri tahu alasan mereka mengak
jawab Ye
yang harus diselesaikan. Ayo sayang," men
an memanggilku dengan sebutan itu,"
n bangun jika t
lu." Pamit Bima pada Yeri dengan senyuman
a tidak akan terlalu larut dalam kesedihannya. Bahkan saat Zefannya putuspun ia tidak pernah melihatnya menangis ataupun tidak semangat. Justru Zefannya bersikap