icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terima Kasih Telah Merebut Suamiku

Bab 5 Postingan FB

Jumlah Kata:884    |    Dirilis Pada: 01/04/2022

GI

. Kutahan kalimatku agar sebisa mungkin tak balik menyumpahi Abi. Untuk apa? Bukankah doa yang jelek akan kembali kepada

nak jidatnya Abi berkata padaku. Seolah-olah dialah panitia surga. Orang kalau sudah merasa paling suci, memang mudah me

suk dan malaikat telah melaknatku segala. Abi bertem

serapah dan caci maki tak hentinya keluar dari mulut sopan Abi. Sepertinya, beliau tengah membutuhka

ya setan," sahutku. Pokoknya, apa pun yang dia baka

pantas dia berbintikan anakku. Tidak pantas dia menyandang nama Hadinat

ongannya yang ngelantur. Lama-lama, Abi sudah sepert

h Syifa. Apalagi, Bi? Katakan saja apa yang Abi ma

a sehelai pun pakaian, sebab dialah yang selama ini mengeluarkan uang hasil

ejak pertama kali menikah sebesar 120 juta rupiah untuk menggenapi uang yang dia punya. Rumah ini dibangun atas jerih payah kami berdua, bukan hanya dari keringat Mas Faisal b

harus turun dari sini? Faisal yang harus turun dari rumah ini. Aku ikhlas kal

ah! Semoga kam

ku geram setengah mati sebab tak sempat

t panjang supaya bisa bertobat!" kataku kesal

Setelah baju dan kertas-kertas itu hangus, segera kusiram dru

a RT sebab telah bakar sampah malam-malam. A

toilet dekat dapur, supaya setelah ini bisa beristirahat di samping Syifa. Tak perlu lama membasuh badan yang penting bers

duk di atas tempat tidur. Wajahnya murun

a masih pusing?" tanyaku se

an rambut ikal sebahu itu menarik ujung h

... mana

mungilnya. Derai air mata pun tertumpah perlahan dari pelup

kap erat tubuhnya yang sudah kembali normal. Ta

ang?" tanya

di sini merengek menanyakan sang ayah, sementara ayahnya sedang sibuk bercinta de

*

ancil untuknya, tepat pukul setengah tiga pagi anak itu akhirnya bisa terlelap lagi. Aku bersyukur. Akhirnya, aku b

uat mata ini melek. Sialnya, tadi ponsel tak sempat ku-silent atau kumatika

ulihat ada pesan masuk dari Anisa, sahabatku semasa bekerja dulu dan masih sering

mataku membelala

di FB lima belas menit lalu. Mas Faisa

sannya. Kantukku seketika enyah. Buyar sudah keinginanku buat rebah. Astag

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka