Terima Kasih Telah Merebut Suamiku
GI
membumbung ke udara. Aku tak peduli jika ada tetangga yan
a mertua yang dari awal memang kurang bersahabat. Nekat resign dari pekerjaan demi mengikuti program hamil sampai kami berdua pun ak
tiba memberi tahu dalam keadaan yang sangat tidak tepat begini? Mereka mau menghancurkan mentalku ketika anakku ja
sel di dalam saku dasterku bergetar. Kutepuk-tepuk telapak tangan demi mengenyahk
ni. Saat aku memasang status foto Syifa sedang dikompres, dia hanya melihat status tersebut tanpa membubuhkan komentar a
" Suara Ummi memekakan telingaku. Wanita yang hampir mem
demam. Eh, tapi Ummi pasti tahu, kan? Orang tadi jam tujuh malam saja lihat statusku, kok." Sengaja kusindir mertuaku di depan gejol
ud statusmu itu, Mil? Kenapa kamu sampai membawa nama Adelia segala?!" Um
l alih ponsel dari sang istri. Baik Ummi maupun Abi, dua-duanya tak ada yang sangat akrab padaku. Hubungan kami bisa dibilang sangat
bakar, Karmila
Semua ijazah M
na suamimu!" Abi ternyata sama saja. Dia malah bereaksi leb
sedang bersama Adelia. Perempuan itu malah meneleponku dan marah-marah. Bilang aku jangan lebay karena meminta suamiku p
a jawaban. Abi sepertinya terdiam dengan kali
lian sudah tahu kalau suamiku menikahi anak Tant
ni, Karmila." Jawaban Abi yang dingin langsung menghunjam jantungku. Jiwaku terkoyak. Sakit sekali. Begitu tega seorang bapa