Pembalasan Istri Kedua
rt
ah Mas Juna yang sibuk dengan panci dan bumbu dapur lainnya, kulihat dengan cekatan ia memasak masakan kesukaanku dengan lihai, tapi tiba-tiba saja pemandangan romantis itu teralihkan karen
tapi kenapa suara anak lak
astikan siapa lawan b
a anak itu dengan
na, lalu mengulurkan tang
Juna, dengan tatapan bing
?" jawabku meniru pert
nyaanku, ia mulai berbicara dengan si penelpon, Setelah pembic
enelpon?" tan
ngan penuh cinta dan mesra. Perusahaanku memang rata-rata laki-laki sampai sekertaris pun, aku meminta pada papaku menyediakan laki-laki. Ini untuk men
siapa?" tanyaku m
atanya salah nelpon di kira nomor
da yang dia sembunyikan dariku hingga tingkahnya aneh
ergi, meskipun hal kecil sekalipun, bergandengan tangan di dalam rumah mau ke kamar bareng, ke ruang keluarga kami akan selalu menggemgam atau sekedar bergandengan tangan
gikuti langkah lebarnya. Dan aku pun
nya dengan bingung karena m
esra selamat makan sayang, makan yang banyak dengan tatapan penuh cinta. Seben
bulkan bunyi dentingan yang mengisi ruang makan ini. Masakan Mas Juna yang biasanya terasa nikmat di lidah dan menggugah rasa laparku kini teras
pannya ia langsung meluncur tanpa menghiraukan panggilanku. Ke
ami. Tetapi sikap Mas Juna yang mulai berubah, membuat pikiran itu kembali mengusik. Lalu hati berpr
mpiri pintu depan, karena kamarku terletak di lantai dua membuat sedikit lama untuk sampai ke teras, suara bel pun seperti di pencet berkali-kal
putus urat kabelnya. Setelah terbuka, Kulihat wanita cantik dengan pakaian yang menunjukka
u ramah dengan menyu
ngkuh, kakinya ia hentakkan dan dagunya ia angkat layaknya Nyonya besar se
ng di katakannya memang benar, rumah ini hasil kerja kerasku, tanpa bantuan papa ku yang kaya raya saj
a?" tanyaku masih
an!?" ucapnya dengan angkuh sambil memegang daguku. Den
kit. Kutatap mata nyalang itu dengan penuh kebingungan dan kekecewaan yang bercampur aduk, siapa s