Pembalasan Istri Kedua
RT
i pengakuannya di tengah kecurigaan perubahan sikap mas juna pagi ini, semakin membuat pikiranku tak karuan. Lalu ia pun duduk di
aya pelakor?" jawabku dengan tidak be
n menyunggingkan keremehan terhadapku, dengan mengangkat kedua kaki dan menyilangkannya d
bukan pelakor," bela ku
milin rambut yang ku taksir terawat salon mahal, tercium dari wanginya yang menguat di hidungk
n lalu dan masih berlanjut sampai sekarang."
tiba-tiba datang menemuimu?" jawab
ena, aku tidak menyangka, seorang
g sangat angkuh mendekatiku, lalu mengelu
as Juna seutuhnya,"
elangkah pergi dan berlalu dari rumahku dengan
ndiri, seorang wanita yang tidak aku kenal sama sekali tiba-tiba data
gila yang mengaku-ngaku istri pertama Mas Juna?
pan wanita tadi cuma mengaku-ngaku saja, dengan memencet nomor suamiku, aku terus menghubungi nomor Mas Juna. Tapi tidak ada jaw
gerutuku dengan di dengar telinga sendiri, karena
tidak bisa bicara karena meeting atau apalah!" ocehanku mulai panjang,
g tempat saksi cinta dan kebersamaanku deng
ntah-mentah omongan wanita yang tidak aku kenal, apalagi langsung mengaku sebagai istri pertama dari
segera ku naiki salah satunya dan melaju dengan kecepatan sedang menuju kantor. Lebih tepa
at, setelah aku masuk ke dalam kantor. Segera aku pergi ke ruang direktur perusahaan, tapi sebelum aku memb
ya yang sedikit tersengal, atau karena t
rung buka pintu karena Pak A
yanya setelah mengatur n
jawabku
idak ada di
sini? lalu kemana dia,