Pembalasan Istri Kedua
RT
tu dengan berjalan ke a
apanku, dengan senyum khas nya yang manis, mengemb
lagi. Aku berbalik dan mendorong pintu masuk res
uk tepat di depanku, dengan gaya khasnya yang masih menampilkan senyum termanisnya. Mau apa sebenarnya pria tak
g menampilkan lalu lalang orang. Tanpa mera
u?" tanyanya lagi, masih
engan pria satu ini. Mas Brian, lelaki yang di jodohkan Pap
cara, aku semakin suka." Lagi-lagi s
ara semanis senyumannya. Tapi ketika ku l
uga teringat tentang Mas Juna yang berselingkuh? Ah, aku tidak tahu apa namanya
s kasar, tanpa menoleh
tam pekat itu masih menatapku yang tiba-tiba sa
alu menunduk, dibawah meja aku memainka
emas lagi. Atau dia hanya menebak karena gestur tubuhku yang tidak tenang?
t campur urusanku!" Jawabku tegas, dengan suara yang tinggi h
i meja ini? Aku mendengus kesal, dan lagi-lagi
uar dari mulutnya. Ia pun henda
emas, dan tidak ada rasa kesal yang di tunjukka
berucap yang membuatnya meng
hari ini Ia cerewet sekali, suka sekali s
ujan pun bersahutan. Seperti jantungku yang bergemuruh, menahan sakit ketika melihat Mas Juna di peluk
dada, agar rasa sakit yang menggumpal sedari tadi berasa ringan. Ah, kenapa aku harus menangisi penghianat? Tidak
mbali duduk dan menatapku dengan m
lelehan air mata, aku tidak peduli pandangan orang lain kepadaku yang makan sambil terisa
bo, aku melanjutkan dengan memakan, ma
an kalinya, setelah melihat ak
wabku masih d
mu, kapanpun." ucapannya begitu lembut dan tatapannya
nggil pelayan untuk membayar semua tagiha
epat untuk menghindar darinya. Ah, dia pasti tahu kalau aku punya masalah, ia sud
lihatku memesan banyak makanan. Ah, harusny
*
ulai berpikir dan menyusun rencana untuk mencari tahu, bagai
s Juna membuyarkan lamunanku. P
anya setelah ia kembali dari kerja, aku akan menyambutnya dengan mesra, lal
tadi rebahan, menyusun rencana untuk membal
iku yang rebahan di ranjang, lalu mengecup
tukku Mas, sungguh aku tidak akan risi
menunjukkan mimik yang serius lalu membuka tas yan
a ia akan peka kalau aku marah, ketika diam berarti aku mara
ng pegang semua, surat-suratnya udah aku
di pegangnya padaku, d