Lost In Heart
pte
dent
eperti mengingat sesuatu Yohan tersenyum lebar. Ia ingat pada wanita yang duduk disampingnya dengan waja
bukan?" tanya Yohan memastikan ia
t. "Pak Yohan mau kemana?" ujarnya sambi
erluan di daerah Bromo, Bu." Sahut Yohan "Ibu se
Ujar Cila sambil menunjukan
ksud saya, Bu Cila mau pe
ya salah paham. Saya mau liburan ke
guk pelan. "H
udah dicecar dengan panggilan dari Dandi yang tak kunjung usai. Belum lagi pesan singkat yang entah sudah berapa banyak m
h tas dan mengambil ponselnya yang kembali bergetar. "Sebentar ya pak.
gguk pelan."
rima sambil menggeser posisi
de?" Sa
ggak angkat telpon Bude. Non Cila sudah dimana?
a. Tapi baru 2 jam perjalanan bude. Masih lama sampe Malang." Ujar
oknya Non Cila jangan lupa kaba
e. Cila janji bakalan kabari bu
ngnya
a" balas Bude Wandi m
ri telunjuknya sambil bibir dikerutkan. Hatinya masih dipenuhi kesedihan. Cila kembali menatap keluar jendela dan berharap perjala
eli di stasiun tadi." Ujar Yohan sambil menyodork
ucap Cila sambil mengambil satu potong Roti yang diatas
gnya di kuncir tidak beraturan ditambah dengan segepok tissu yang berada dipangkuannya. Ia benar-benar terlihat lebih kacau dari sebelumnya. Sepertinya Rumah ta
kan kesunyian dan rasa canggung diantara mereka
erusaha menelan potongan roti yang baru saja
juga menginap disana." Sah
melebar. "
engangg
lega dengan seulas
leh suara tangisan wanita yang sangat menyayat hati. Lalu berdiri seorang pria bicara de
Yohan sambil memiringkan tu
-jadi. Cila merasa tubuhnya gemetar. Ia tahu, ia ketakutan. Tanpa sadar ia meremas tangan Yohan dengan kuat, beruntung saat i
h Cila yang sedang memejamkan kedua mata dengan keringat yan
la ken
n. Degup jantungnya berpacu dengan detik j
t kepala melihat kearah depan sambil mempe
tiap centi wajah Cila. Terlihat keringat yang becucuran ditengah-tediucapkan Cila sebelum tiba-tiba tubu
au tidak sepenuhnya. Yohan mencondongkan badannya kebawah, membuka tas ransel yang ada dikakinya. Ia mancari minyak kayu putih yang dibelinya saat distasiun. Entah mengap
lemah tiba-tiba saja mendarat di ta
hatikan respon Cila yang
memperhatikan tiap centi raut wajah Cila yang sembab dan sendu. Yohan menghela nafas panjang, s
.. Yohan" sahut Cila
dah baik-baik saja." U
angan air mata pada kelopak matanya. Degup jantungnyaebotol air mineral dan memberi
ila sambil mengelap sisa air di pinggir bibirnya dengan lengan baju. "Aku enggak kebay
anlah pria di usia 30an seperti Cila, terlihat dari rambut yang sudah mulai memutih dan guratan halus di garis senyum
Ucap Cil
tipis. "sudah
tersenyum malu, "Iya, s
fas panjang. "Mereka sudah diamankan petugas kereta tadi." Ucap
but begitu? Kasian yang perempuannya samp
n selingkuh." Uca
sambil menatap
gguk, "Ya,
endiri. Kamu harus kuat Cila, ada banyak wanita diluar sana yanng juga
g memandang kita sebelah mata dengan semua kejadian yang kita alami, tatapi yang paling tahu seberapa sulit penderitaan dan kesedihan kita adalah d
-dalam. Pria ini benar-b
g kamu ke Hotel?