FINDING MOM
3 Ber
jang jalan melihat banyak sekali warga da
galan inggris, yang hanya ada di pusat Kota. Selain unik jauh dekat ongkosnya sama, sangat murah ya
kanan kiri gedung yang rapat, di bawahnya pertokoan, dari Central mel
makan siang, walau sudah terlambat sebenarnya. Ayuni dan Manika dibuat tercengang begitu banyaknya teman-teman seperjuan
ong bisa berdesakan seperti yang terlihat. Tyas menjelaskan kalau
n. Ayuni pesan nasi bebek goreng dan lalapan, Tyas nasi iga ba
mpung terbawa sampai ke Hongkong. Ketika sedang menikmati hidangan makan siang dengan lahap, terdeng
kejadian?" tanya s
Laras belum di tus
liat siapa?" tan
Laras, untung aku pergi tepat waktu, kalau
ma mereka. Laras itu bukan orang baik, dia itu nggak peduli biar sudah punya cowok,
s dan Ayuni tentu saja tahu apa penyebabnya. Tya
ti kita cari tahu, sama-sama
berprasangka buruk,
ya. Karena terbiasa sedari kecil di ajari bapaknya untuk tidak membuang mak
ap untuk keluar. Tyas yang sudah selesai makan langsung mengikuti
boleh tanya?
h?" ucap salah
ngomongin tentang Laras, boleh tahu
ngannya?" merek
g hilang kontak, namanya Larasati dari Banjarnegar
tetangganya Mbak, orang dia dari Cilacap
mbuatnya syok. Ternyata perempuan yang bernama Laras, yang menjadi korban penusukan, berasal dari Ci
yadari. Kedua sahabatnya sudah berada di dekatnya. Memer
tadi?" tanya Ayuni membuyarkan lamunan Tyas.
ngan sekarang kita jalan yuk, katanya mau ngajak ke kantor KJRI." Manika meng
menambah rasa sakitnya. Namun ia akan tetap mencari t
ak sedikit terganggu, dengan berita tentang Larasati. Yang belum tah
at perbelanjaan times square. Setelah itu tak lupa mampir ke masjid ammar, daerah Wan
aku antar?" tanya Tyas, pada Manika dan
alau nggak tahu kan bisa nanya orang, lagian, orang
nih nggak
aja, kalau nggak tahu tinggal nelp
ktu!" ajak Tyas. Mereka pun kembali berjalan mel
ertama libur, tak ingin pulang terlalu malam. Berdua mereka naik MTR (kereta) da
i, ia bersyukur karena ada beberapa, sesama orang indonesi
ang lebih sepuluh menit naik bus sampai di bawah apartmen tempat tin
ana saja. Namun belum sempat menjawab, majikan perempuan menyuruhnya langsung m
emiliki kamar sendiri, sehingga bisa bebas melakukan kegiatan beribadah. Kedua anak majikan s
ci, meskipun libur bebas dari tugas, ia pikir tak mengapa mengerjakannya, tapi ternyata
majikan langsung menarik tangannya mengajaknya berma
luar, bertemu dengan salah satu temannya,
am organisasi, baik keagamaan mau pun ketenagakerjaan. Namun belu
sukan yang di Tsim Sha Tsui itu. Emang siapa sih
sam