Elegant Revenge
nyum penuh rasa bahagia. Wanita itu memeluk tubuh tinggi tegap putranya. Bunda, ibunda Awan datang untuk mengant
a kamu begitu aja, Wan." Kedua pipi Awan di
han itu seperti anak kucing. Begitu manjanya Awan dengan ibunya. Untuk itu, Aira juga tak sungkan meminta bant
berkeliling memutari ruangan yang ada di rumah seluas seratus lima puluh meter persegi. Tipi
tu kamar. Ibundanya membuka lemari, tampak rapih, tentu saja. Bahkan hingga ke dalam kamar mandi. Sebenarnya tak etis, namun
edek Awan. Bunda mengusap
ya Aira kok. Justru Bunda malah yang kurang percaya sama
duduk di kursi meja makan, melihat bundanya mengeluarkan kotak-kotak beri
sa ada yang nggak beres sama kamu." Ibundan
i, jadi gitu 'kan, pikirannya ke anak curiga aja.
istri kamu. Feeling istri juga kuat. Cuma, setiap istri beda cara mengatasinya. Ada yang langsung tembak nanya-nanya k
ma perasaan seorang istri. Kal
Bun?" Awan k
, walaupun yang bekerja atau enggak, dia justru pintu rejeki suami, lewat apa, lewat doanya setiap h
diri Awan. Ia hanya terkekeh sambil menu
" Kedua tangan wanita itu
hitung-hitungan sama istri, tulus sama istri, ya cah bagusss ...."
um?" Tatapan bunda kembali serius. Awan menjawab de
. Kamu udah makan malam?" Bunda bera
ngsung pulang?" tanya Awan yan
ian di rumah, taksinya juga
a bertemu. Bundanya meng
uk kamu dari dia, jangan sekali-sekali sakitin hati Aira ya, Aira itu apik orangnya, beda sama Manda itu, sok banget gayanya. Bunda nggak suka." Kembali
ya menunduk dan berjalan kembali ke dalam ruma
*
ng kembali ke Ibu kota, menjadi ajang ia belajar juga. Ia seperti mendapat materi dan prakter
xxx : Selam
tak mau membalas. Ia letakan kembali ke pangkuann
kalau lagi meeting. Sampai
ti orang-orang yang menjadi peserta rapat. Ia d
saya Galang. Simp
emasukan ponsel ke dalam t
saat menatap wanita itu mencari-cari dirinya di dalam ruangan itu yang tak mungkin Aira temukan karena ia bersembunyi. Ia lalu berjalan menuju ke luar area hotel dengan gaya angkuh
a Aira sambil melihat ke jam tang
am lima nanti aku pulang
ng ia lalukan saat bekerja. "Udah selesai nih, mee
au lancar. Pul
ku jalan dulu malam ini, ke ca
kabarin
Mas Aw
H
memejamkan mata mana kal
a. Yaudah, a
telfon lebih dulu. Lalu menatap langit s
bilnya. Ia langsung mengusap sayang kepala Manda yang justru dibalas kec
an
mbari terus menatap
mpai kapan?" Pernyataan Manda me
ku?!" Nada bicar
aku lagi diperhatiin suami ku. Kita pasti akan j
i. Sembunyi-sembunyi?" Awan berbisik tepat di hadapan wajah Man
awab Manda yang ternyata b
a kamu dari aku." Manda kini
isa saling lupain." Lanjut Awan lalu mengecup kening Manda. Sungguh gila mereka. Tak mengerti bahwa semua ak