Elegant Revenge
uat seseorang tak sadar akan kebodohan yang sedang ia jalankan. Menunggu pagi untuk menyambut hari yang baru, seakan ha
Membuat debaran jantungnya menguat berpacu layaknya seseorang yang terus jatuh cinta berulang kali, namun, ini dengan pria yang sama, selama tujuh tahun-empa
s dada bidangnya yang tertutup kaos berwarna putih polos. Dengan gemas ia memeluk Aira dan terus menciumi pipi
Aku juga mau ke kantor," ucap Aira ber
rup aroma istrinya itu yang sudah mandi dan wangi. Hanya tinggal berganti
ucap Aira yang tak bisa ber
n lalu mengusap punggung Aira. Membua
Ra," bisik Awan.
Mas, belum bikin
lalu duduk menatap suaminya itu. "Mau apa ci emangnya, udah pagi
anjak dan mengecup sekilas bibir Aira, membuatnya tersipu malu. Selalu
Awan menoleh dari pintu
ira senyum-senyum. Awan terbelal
" Awan semangat.
estnya ya, kita lihat sama-sama." Aira menyisir rambut Awan
enggak, aku minta kamu sabar lagi ya, M
inta dan nyaman satu sama lain, hingga memutuskan untuk menikah, menjadi harapan terbesarnya untuk memiliki seorang anak. Tiga tahun menikah, belum terdengar suara tangis di dalam rumah yang mereka tempati. Berkali-kali Aira berharap jik
ereka berdua. Tak pernah ribut apalagi cekcok di hadapan banyak orang. Aira begitu m
tiba-tiba memberikan hadiah kecil saat pulang bekerj
*
r kok, cuma rapat penjualan doang sampe jam tiga t
nanti sore udah jemput?" Aira melepaskan seatbelt nya saat mobil
li-kali lalu menarik Aira dan mereka sedikit menghabiskan waktu beberapa menit untuk saling melu
lau udah sampe
ap kepala Aira. Mereka
t parkiran. Awan mengambil ponsel dan mengirim sebuah pesan kepada seseorang. Lalu
aling menatap dan tersenyum. "Belum saatnya," ucap Awan sambil merangkul dan mengusap bahu Aira. Testpac
Aira mengangguk, masih di dalam pelu
sode terbarunya malam ini 'kan?" Awan mengalihkan pembica
coba mencari jawaban jujur d
r mandi yang ada di dalam kamar mereka dan menuju ke arah tempat tidur. Keduany
ra Aira memecahkan keheningan.
r yang tirainya sudah tertutup dengan
? Inget nggak waktu kita pertama ke
" jawa
ang sama. Tapi kita sering ada di tempat ya
r suara Awan
kmatin momen sendiri aku disela sibuknya aku kerja sama target yang bikin aku pusing, da
uh Aira pelan supaya merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menatapnya. Air
gimana si, aku lupa
et lupa," Ai
sh
ai perusahaan masing-masing. Saat lift berhenti di lantai dua. Aira melihat sosok pri
tahu, hanya seragam perusahaan otomotif ternama yang memiliki kantor pusat di salah satu lantai gedun
sok lelaki itu. Hingga disatu acara, mereka bertemu dan dikenalkan secara resmi oleh teman Aira yang ternyata sepupu lelaki ter
back
a tirai. Ia berdiri sambil menatap keluar jendela dengan kedu
am yang bisa bikin aku berf
rang banyak yang benci hujan karena aktifitas me
Awan sambil terkekeh. Aira berdecak. Ia beranjak dan mengalungkan tangannya di pinggang
ranjak Mas, dalam kondi
ntulan dirinya dari kaca jendela dan menatap tajam. Aira tak meliha
*
a satu divisi dengannya. Aira tersenyum mengangguk senang lalu memel
i Aira yaaa," Aira mengusap
udah cek, Ra?" tanya Kinan. Ia tau, kare
hatinya terasa nyeri. Disaat usia pernikahannya sudah tiga tahu
et ya, Ra, habis maksi mau ke dokter buat mastiin, tadi baru te
ng penting notulen rapat kemarin udah lo rapihin 'k
ya, Ra," Kinan men
you." Aira mengusap perut rata K
Awan. Izinkan aku menjadi seorang ibu.' Aira berdoa