A Lover (Alec & Alea)
uka dengan satu gigitan di ujung bibir. Alea masih berusaha menolak sentuhan Alec meski lidah pria itu sudah menari-nari di dalam mulutnya. Cengkeraman tangan pria itu di rahang Ale
ajaran ini memiliki kekuasaan yang sangat besar. Kali
memisahkan bibir mereka. Dadanya naik turun den
ih manis dari yang kubayangkan selama ini," gumam Alec dengan suara be
eja. Merapikan bajunya sambil mengambil jarak sejauh mungki
an rambut yang lembut jatuh menutupi setengah wajah cantik itu. Seulas senyum ml jika ia menangis di hadapan pria itu. Memohon adala
sudah tahu apa yan
menolak. "Kumohon, aku ingin keluar." Kali ini s
embuat kesan sebagai pria menakutkan untuk acara kencan pertamanya, bukan. Jadi, ia mengulur
u bisa terbuka seperti yang diinginkan. Tanpa menutupnya, Alea berlari melintasi lorong dan tepat ketika ia berbelok di ujung, ia mel
yang langsung menabrak dan memeluknya sangat erat b
asah dan bibirnya yang merah lebih merah dari biasanya dengan b
ada adegan menjijikkan yang baru saja
nita itu masih syok dengan apa yan
gan jelas. Membasuh seluruh jejak Alec Cage adalah satu-sa
g ada toilet tak jauh dari tempat mereka berdiri. Mereka hanya but
selnya. Menghubungi panggilan cepat nomor dua
ra Arsen menyahu
hampir menyerupai bentakan jika ia
pernikahan pun baru saja ditentukan. Tidak ada
pendengarannya meski ia tahu saat seperti ini akan
h ini ia akan ber
en. Hormati sedi
u terbaik dari yang terbaik." Ar
umpahi keputusan Arsen. Ia tak punya hak atau pun kewenanga
muncul dari
baik-ba
k sanggup bersuara walaupu
nita itu bersandar di lengan dan membawanya keluar d
am diam. Ia harus b
*
an Alea yang ditampilkan sangat bebas di depan pria itu. Meski Arsen sudah mengkonfirmasi pria itu sebagai kakak lelaki Alea, r
*
a Arsen menyambut kedatangan Alea begitu kedua adiknya itu muncul melewati pintu
belum sempat meluapkan kemarahannya karena telah menipu dan memasukkannya ke dalam kesepakatan gelap antara pria i
nggal pernikahan kalian.
i pernikahan? Tanggal 4 Juli? Satu, dua, tiga, dalam hati Alea menghitung dan semakin kehilangan kata-kata bahwa hari pernika
an perawatan untuk seluruh -setiap senti kulit- tubuhmu di salon terbaik. Jangan biarkan badanmu lecet sedikit pun, Cage tak akan suka." Arsen masih ber
adan dengan pengorb
njadi milik dan hakku setelah kau menandatangani sertifikat pernikahan. Dan percayalah, Alea. Aku berusaha keras membujuk Cage untuk menikahimu. Itu jauh lebih baik ketimbang dia yang menjadikanmu
dengan imbalan posisi untuk kakaknya tak lebih buruk dari menjadi pelacur Cage yang dibungkus sertifikat kelegalan. "Kau
lalu bebal untuk menangkap isyarat itu. Dan untuk pertama kalinya, Arsen merasa harus memaklumi Alea. Pernikahan adalah momen paling spesial dalam seumur hidup seseorang. Bahkan seorang pria yang s