icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Noda Penyesalan

Bab 4 Pergi

Jumlah Kata:1339    |    Dirilis Pada: 10/03/2022

" teria

sasaran memukul Regan, seharusnya pukulan itu diarahkan pada Regan tapi, Zahra menghalanginya sehingga ti

engar menghardik. Seketika Raja terdiam sembari mengepalkan tinju,

awab Raja gugup. Matanya menatap tajam ke ar

ngeluarkan darah segar dari sudut bibirnya. Ada bekas lebam di waja

pa, takut sesuatu terjadi pada Zahra," titah Erlangga. Seraya masih

endengar keributan dari d

Kenapa Zahra pingsan?"

dari Raja, Ma," jelas Erlangga. Kenin

" seru

ming. Satu detik kemudian

a," ucap

Apa yang sudah kamu lakukan pada

arkan Zahra dengan beberapa tindakan. Regan mengoleskan min

ngerjap melihat sekeliling. Satu-persatu wa

mama mertua, dan mantan suaminya Raja. Sementara Regan masih men

ah sadar?" tanya

dar di tepi ranjang. Mama mertuanya memban untu

jadi, Regan?"

ni

cara, terutama wajah Raja, hanya menunduk lesu

ngsan, Zahra,

Aku ingat kalau Mas Raja akan memukul Regan tapi aku berusa

mu," ucap Raja menyesal. Nada suaranya terdeng

m. "Aku sudah

aja meminta maaf atas tindakan Abang

ngangguk

ra disini biar beristirahat,"

ilik bibir tipis itu tapi Zahra, berin

!" seru

ga dengan Raja dan Regan serentak me

Zahra pergi dari rumah

g, menatap wanita malang yang

?" tanya mam

i sini jika tidak diinginkan," ucap Zahra lirih. Menekan d

sembilu berulang-ulang. Dia berusaha menutupinya dengan tidak menangis, tapi dasar air mata kurang ajar.

Raja menyentuhnya, lantas seenak hati menuduh dengan kat

dak diukur dengan darah berliteran? Naif, suaminya sungguh munafik. Seorang perwira po

pamitan pada kedua mertuanya yang baru sehari resmi. Mama mer

idak mau terjadi sesuatu

at perih. Dia juga tidak ingin tinggal satu atap sehari pun bersamanya. Lelak

ra pergi, Ma

Zahra? Apa harga dirinya begitu tinggi hingga tidak a

engganti kedua orang tua yang telah tiada, namun kenyataannya salah. Lelaki

gat matahari. Hati Zahra perih, sakit, dan juga berdarah. Apakah harus mati dulu, ba

arik koper. Mama mertuanya bergeming m

m," jawab Raja

pun tidak punya rasa empati. Mama dan papanya tidak

angga seorang pengusaha terkenal kaya raya. Dia menyeret

s sebagai seorang istri perwira polisi akan dicap masyarakat jelek, bagaimana wa

n sejak semalam. Dia memilih pergi meninggalkan tempat panti asuhan, tidak akan kembali denga

i kemana. Kaki lemah itu tak tahu kemana arah tujuan yang pasti.

hanya melamun saja Nenek lihat," ucap seorang nenek menegurnya. Zahra tersentak dari lamunan,

dari angkutan itu berhenti. Di sebuah desa terpencil

juga saudara. Aku hanya naik angkutan umum ini

mum. Sang nenek terlihat membawa keranjang belanjaan yang berisi b

hati,

a,

on yang ada di pinggir jalan. Nenek yang tadi turun bersamanya juga ikut d

a saudara, Nak?" tan

nggeleng

ya yang keriput masih memancarkan garis kecantikan. Mu

ah Nenek saja! Nenek hany

ng tidak dikenal berani menawarkan tempat tinggal. Masih

" tanyanya

angguk pel

tujuan untuknya pergi dari tempat lain. Hari semakin gelap, senja bergulir berganti dengan malam. Sebentar lag

ri yang lewat untuk menuju ke arah kabupaten. Letak desa yang terpencil jauh d

p bisa melupakan masa lalu bersama Raja yang pahit dan segera membuka le

*

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Talak2 Bab 2 Suci3 Bab 3 Penolakan4 Bab 4 Pergi5 Bab 5 Garis Dua6 Bab 6 Hadiah Kecil7 Bab 7 Alasan8 Bab 8 Periksa9 Bab 9 Berita Baru10 Bab 10 Gosip11 Bab 11 Pertemuan12 Bab 12 Melahirkan13 Bab 13 Pemberian Nama14 Bab 14 Pemberian Nama15 Bab 15 Akhir Penyesalan16 Bab 16 Cemburu Tak Beralasan17 Bab 17 Fakta18 Bab 18 Penyamaran19 Bab 19 Tes DNA20 Bab 20 Patah Hati21 Bab 21 Tunangan22 Bab 22 Bangkit23 Bab 23 Cemburu24 Bab 24 Kebaikan Zahra25 Bab 25 Masa Kecil26 Bab 26 Undangan27 Bab 27 Pernikahan28 Bab 28 Bulan Madu29 Bab 29 Rujuk30 Bab 30 Canggung31 Bab 31 Bertahan32 Bab 32 Curiga33 Bab 33 Masa Lalu34 Bab 34 Rencana Jahat35 Bab 35 Pura-Pura Sakit36 Bab 36 Penyesalan Giska37 Bab 37 Perang Saudara38 Bab 38 Rumah Baru39 Bab 39 Dendam40 Bab 40 Prnyelidikan41 Bab 41 Hukum Pidana42 Bab 42 Kabur43 Bab 43 Raja Galau44 Bab 44 Bos Baru45 Bab 45 Bunuh Diri46 Bab 46 Nikah Tanpa Cinta47 Bab 47 Ingin Suamimu48 Bab 48 Cinta Terlarang49 Bab 49 Cinta Tidak Pernah Berkhianat50 Bab 50 Hamil51 Bab 51 Perhatian Regan52 Bab 52 Vonis Mandul53 Bab 53 Kutukan54 Bab 54 Permintaan Raja55 Bab 55 Dosa Di Masa Lalu56 Bab 56 Rahasia Terungkap57 Bab 57 Rahasia Nadin58 Bab 58 Demi Masa Depan59 Bab 59 Terima Kasih Zahra60 Bab 60 Kabar Mengejutkan61 Bab 61 Tidak Tahu Apa Pun62 Bab 62 Pura-Pura Bahagia63 Bab 63 Pilihan64 Bab 64 Sabotase65 Bab 65 Tawaran66 Bab 66 Putus67 Bab 67 Duka Alan68 Bab 68 Undangan69 Bab 69 Menolak Dimadu70 Bab 70 Pernikahan Palsu71 Bab 71 Bulan Madu72 Bab 72 Firasat73 Bab 73 Regan Menghilang74 Bab 74 Pencarian75 Bab 75 Amnesia76 Bab 76 Pertemuan77 Bab 77 Bukti Akurat78 Bab 78 Kejujuran79 Bab 79 Anak Menjadi Korban80 Bab 80 Maaf81 Bab 81 Cinta Terlarang82 Bab 82 Akad Nikah83 Bab 83 Melupakan84 Bab 84 Tidak Bisa Pindah Kelain Hati85 Bab 85 Ingatan Tentang Kamu86 Bab 86 Tidak Mungkin87 Bab 87 Jangan Ganggu88 Bab 88 Jangankan Salahkan Aku Selingkuh89 Bab 89 Aku Ingin Cerai90 Bab 90 Cemburu91 Bab 91 Dua Keluarga92 Bab 92 Izinkan93 Bab 93 Kejahatan Terungkap94 Bab 94 Karma Raja95 Bab 95 Selamat Berbahagia96 Bab 96 Bahagia (Tamat)